Beirta Aceh Tengah

Ketua Dekranasda Aceh Launching Pojok Kreatif di ARB Cafe Kota Takengon  

Penulis: Mahyadi
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pojok kreatif merupakan penyedian space (ruang) di setiap café maupun lokasi wisata, untuk memajang hasil kerajinan serta ide-ide kreatif lokal yang bisa dipasarkan kepada para pengunjung.

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Aceh, Dyah Erti Idawati melakukan launching perdana pojok kreatif di ARB Café, Reje Bukit, Kota Takengon, Kamis (11/3/2021) malam.

Pojok kreatif merupakan penyedian space (ruang) di setiap café maupun lokasi wisata, untuk memajang hasil kerajinan serta ide-ide kreatif lokal yang bisa dipasarkan kepada para pengunjung.

Program pojok kreatif tersebut, merupakan hasil kerjasama Dekranasda Aceh dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh.

Di saat pagelaran launching perdana pojok kreatif di ARB Café, dipajang sejumlah hasil kerajinan asal Dataran Tinggi Gayo (DTG).

Seperti baju bermotif kerawang, tas kerawang, selendang, ukiran dari kayu gerupel, sajian kopi arabika Gayo, serta beragam jenis kerajinan yang dipamerkan di salah satu sudut café tersebut.

Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati menyebutkan, hampir 90 persen perekonomian di Indonesia ditopang oleh UMKM.

Baca juga: Memastikan Data Kondisi Gampong, Bappeda Bireuen Sosialisasi Indeks Desa Membangun

Mulai dari usaha yang berada di pinggir jalan, sampai dengan yang di café-café serta di hotel-hotel.

“Ini yang menjadi back bone (tulang punggung)dari perekonomian di Indonesia. Begitu juga dengan di Aceh,” kata Dyah Erti Idawati.

Alhasil, sebut Dyah, ketika ada Covid-19 sehingga ada beberapa usaha sempat down, tetapi untuk Aceh, masih bisa survive (bertahan).

Terutama yang paling mujur di Kabuaten Aceh Tengah, karena justru kunjungan wisatawan tidak berkurang.

“Sekitar dua bulan lalu, Ibu Menteri PPPA sempat mengeluh karena di Bali sempat minus 11. Tapi beliu heran, kenapa di Aceh hotelnya penuh. Saya sampai bilang, di Banda Aceh hotel penuh, tetapi justru kalau di Aceh Tengah, tidak ada tempat lagi, kalau kita mau datang. Ini yang patut kita syukuri,” cerita Dyah.

Makanya, lanjut istri Gubernur Aceh ini, mesti ada gerakan-gerakan yang harus dilaksanakan untuk menopang UMKM.

Salah satunya, di tahun 2019, Gubernur Aceh, telah mengeluarkan imbauan agar menggunakan produk produk lokal.

Halaman
12

Berita Terkini