Info Politik

Pony Tail Effect yang Lebih Kuat dari Coattail Effect dalam Pertemuan Airlangga-Prabowo

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu di Hambalang, Bogor, pada Sabtu (13/3/2021)

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Pertemuan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Sabtu (13/32021), di Hambalang, masih hangat dibicarakan.

Media sosial ramai menyinggung makna dan efek dari pertemuan kedua tokoh penting itu.

Terakhir, di medsos bahkan sempat muncul omongan jika pony tail effect (efek ekor kedua) pada pertemuan itu bisa menggantikan coattail effect (efek ekor jas)

Ini lantaran foto seorang perempuan penunggang kuda putih dengan rambut yang dikuncir ekor kuda, tengah diperhatikan Airlangga dan Prabowo.

Baca juga: Airlangga dan Prabowo Bertemu di Hambalang, Bahas Isu Strategis dan Dukung Kebijakan Presiden Jokowi

Maklum seorang perempuan dengan rambut kuncir ekor kuda sering kali menarik untuk diperbincangkan. Sebagian mungkin menganggapnya sexy, apalagi tengah menunggang kuda putih.

Sementara coattail effect selama ini diketahui sebagai efek ikutan dari seorang figur atau tokoh yang berkontestasi dalam sebuah pemilihan, yang kemudian memberikan dampak positif secara elektoral.

Misalnya limpahan suara kepada partainya atau partai-partai yang mendukungnya.
Fenomena semacam ini hadir dalam kondisi di mana seorang kandidat presiden sedemikian populernya, sehingga diyakini mampu memberikan daya tarik kepada partai-partai pendukungnya.

Namun untuk menggambarkan pertemuan kedua pemimpin parpol itu lebih tepat dengan ponytail.

Ibarat seorang perempuan cantik yang tengah menunggang kuda dan menjadi perhatian banyak pria di sekelilingnya.

Pertemuan Airlangga-Prabowo ini pun bermakna sama. Pasalnya pertemuan cantik kedua pemimpin parpol itu terus menjadi perhatian dan perbincangan masyarakat, terutama di medsos.

Baca juga: Jokowi dan Airlangga Hartarto Tinjau Vaksinasi Massal Seniman dan Tokoh Agama di DIY dan Jateng

Efek ekor kuda dari pertemuan kedua tokoh ini bahkan lebih kuat dari drum band Partai Gerindra sekalipun.

Dalam coattail effect hasil yang didapat hanya oleh suatu pihak dengan cara melibatkan tokoh penting, langsung maupun tidak langsung dari pertemuan itu.

Namun Ponytail effect dari pertemuan itu terasa lebih kuat dan menjadikan kedua tokoh yang bertemu sebagai bahan perbincangan di jagad politik Indonesia.

Publik dari yang awam hingga para pengamat politik kini bertanya-tanya apakah kedua tokoh akan berkoalisi atau hanya sekedar pertemuan rutin para pembantu presiden.

Baca juga: Upaya Meningkatkan Ekspor Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2021

“Pertemuan ini menarik karena pertemuan dua tokoh yang mempunyai chemistry yang sudah terbangun sejak awal. Apalagi Prabowo sempat tumbuh dan besar di Golkar. Ini jadi silaturahmi politik plus-plus yang sangat menarik,” kata Adi Prayitno, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam melihat pertemuan itu.

Halaman
12

Berita Terkini