Internasional

Korea Utara Abaikan Tawaran AS Berunding, Sikap Permusuhan Harus Dibuang Jauh-jauh

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menyebut Amerika Serikat tetap sebagai musuh terbesar negaranya meski Joe Biden terpilih sebagai presiden AS.

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Korea Utara pada Kamis (18/3/2021) menegaskan akan mengabaikan tawaran AS untuk pembicaraan damai.

Kecuali menarik kebijakan permusuhannya, beberapa hari setelah Washington menghubungi Pyongyang dalam upaya melanjutkan negosiasi nuklir.

Pernyataan oleh Choe Son Hui, Menteri Luar Negeri pertama Korut datang beberapa jam sebelum Kepala Pertahanan dan Menteri Luar Negeri AS bersama Korea Selatan bertemu di Seoul.

Mereka menggelr pembicaraan bersama pertama dalam lima tahun untuk membahas program nuklir Korea Utara.

"Apa yang telah didengar dari AS sejak kemunculan rezim baru hanyalah teori gila tentang 'ancaman dari Korea Utara' dan retorika tak berdasar tentang 'denuklirisasi lengkap'," kata Choe.

Baca juga: Sebarkan Film Korsel, 4 Warga Korea Utara Ditembak di Depan Umum, Kim Jong Un Minta Eksekusi

Dilansir AP, Choe menyebut tawaran pembicaraan itu sebagai penundaan waktu untuk menipu.

Dia menegaskan kembali posisi Korea Utara, tidak ada dialog dalam bentuk apa pun yang mungkin terjadi.

Kecuali AS menarik kembali permusuhannya.

"Oleh karena itu, kami juga akan mengabaikan upaya seperti itu dari AS di masa mendatang," ujar Choe.

Diplomasi pimpinan AS yang berfokus pada senjata nuklir Korea Utara tetap menemui jalan buntu selama sekitar dua tahun karena perselisihan mengenai sanksi yang dipimpin AS.

Para ahli memperdebatkan apakah Amerika Serikat dan sekutunya harus menyetujui kesepakatan yang akan membekukan kegiatan nuklir Korea Utara.

Dengan imbalan melonggarkan sanksi untuk mencegah persenjataannya.

Baca juga: Diplomat Rusia Keluar Korea Utara dengan Troli Tangan Menyusuri Rel Kereta Api ke Perbatasan

Awal pekan ini, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang berkuasa mengancam akan meninggalkan hubungan baik dengan Korea Selatan.

Dia juga memperingatkan Amerika Serikat untuk menahan diri agar tidak menyebarkan bau.

Dia mengkritik latihan rutin militer AS-Korea Selatan yang dipandang oleh pemerintahnya sebagai latihan invasi.

Halaman
12

Berita Terkini