Ia mengatakan, pemenang All England 2021 merupakan ‘hadiah’ yang diberikan dan tidak ada kebanggan yang bisa diraih.
“Jika negara lain menang TANPA Indonesia, mana kebanggaannya? "Owh bro, saya memenangkan All England." "Bagaimana?" “Indonesia tidak ikut lomba.” “Ngoooheyyyyy”, komentar Khairen.
Pengguna akun @nurellnaz menyebut keputusan tersebut sangat tidak adil.
“Mengapa ini tidak adil? Pesawat yang dinaiki pemain Indonesia mendapati orang yang dinyatakan positif COVID-19. Pikirkan dengan kepala, bukan dengan amarah Anda (memaksa untuk mundur),” ungkapnya.
Lebih lanjut, akun @yaya.hils meminta BWF untuk memikirkan lagi keputusan ini dan memberi rasa keadilan bagi Indonesia.
“Teruntuk BWF, kalian tahu bahwa semua atlet Indonesia dan para pecinta bulu tangkis sangat menantikan turnamen ini,”
“Mohon dipikirkan kembali, jangan membuat Badminton Lovers dan para atlet sedih dan kecewa dengan keputusan ini, Tolong beri kami keadilan,” ungkapnya.
PBSI: Ini sungguh menyakitkan
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengaku kecewa dan sungguh menyakitkan dengan keputusan tersebut.
Berdasarkan pernyataan Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja, Indonesia dipaksa mundur karena dalam pernerbangan ke Birmingham terdapat penumpang positif Covid-19.
Baca juga: Dipaksa Mundur dari All England 2021, Gideon Ungkap Kejanggalan dan Minta BWF Tanggung Jawab
“Kami tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut,” ungkap Ricky , Kamis (18/3/2021).
Sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris, kata Ricky, saat ini seluruh tim harus menjalankan isolasi mandiri.
“Sehingga, tim Indonesia dipaksa mundur dan isolasi sampai 23 Maret di Birmingham, terhitung 10 hari sejak kedatangan ke Birmingham, Sabtu (13/3/2021) lalu,” jelasnya.
Manajer Tim Indonesia itu mengaku sangat kecewa dan ini luar biasa menyakitkan bagi Marcus dan kawan-kawan yang bertanding.
Pasalnya, kemenangan yang diraih oleh tiga dari enam wakil Indonesia yang sudah bertanding tadi malam, menjadi sia-sia.