REDELONG - Kawanan gajah liar menerobos Dusun Menderek, Kampung Alur Gading, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Rabu (17/3/2021) malam sekitar pukul 24.00 WIB. Jumlah binatang berbelalai yang masuk ke permukiman warga itu berjumlah lima ekor.
Aksi ditengah malam kawanan bertubuh besar itu, selain merusak 300 batang tanaman pinang milik warga, juga menumbangkan enam tiang listrik serta rumah milik Nasruddin, Kepala Dusun Menderek.
Kepala Dusun Menderek, Nasruddin, yang dihubungi Serambi, Kamis (8/3/2021) mengatakan, kawanan gajah liar yang berjumlah lima ekor tersebut menimbulkan kekhawatiran warga. Apalagi teror yang dilakukan binatang yang dilindungi itu berlangsung pada malam hari, di saat warga sedang terlelap tidur.
“Kawanan gajah liar itu sudah beberapa minggu ini berada di dusun kami. Keberadaan binatang itu membuat masyarakat menjadi resah,” ujarnya.
Apalagi, katanya, dampak dari ditumbangkannya enam tiang listrik oleh gajah-gajah tersebut rumah tujuh kepala keluarga (KK) di dusun itu padam. “Petugas PLN sudah datang untuk menegakkan kembali tiang-tiang listrik yang ditumbangkan gajah liar. Mudah-mudahan listrik ke sejumlah rumah di dusun kami bisa segera normal,” harap Nasruddin.
Dijelaskan, di antara kawanan gajah liar itu ada satu ekor dalam kondisi sakit dan jelannya terpincang-pincang. Karena itu, tambah Nasruddin, mereka tidak melakukan pengusiran pada malam itu. Selain anak gajah yang pincang itu, ada lagi satu ekor terlihat mengalami luka dibagian badan. Luka itu diduga akibat terkena kabel listrik.
Nasruddin berharap, kawanan gajah liar yang selama ini berkeliaran di permukiman mereka agar segera ditangani. Karena jika tidak, aksi binatang berbelalai itu bisa mengancam keselamatan warga. Apalagi sudah banyak warga yang menderita kerugian akibat konflik dengan satwa itu. “Kami berharap gajah liar ini cepat digiring ke habitatnya agar masyarakat bisa beraktivitas kembali,” katanya.
Kepala Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan, Syahrul Rizal mengatakan, sudah menerima laporan adanya kawanan gajah liar yang menerobos masuk ke Dusun Menderek, Kampung Alur Gadung, Kecamatan Pintu Rime Gayo tersebut, langsung dari kepala dusunnya.
Terkait adanya gangguan gajah liar itu, Syahrul berharap kepada warga setempat untuk bersabar karena tim gabungan masih berusaha secepatnya bisa memindahkan satu ekor lagi gajah liar di Kampung Negeri Antara. “Kita fokus dulu di Kampung Negeri Antara, karena ada satu ekor lagi yang kita cari untuk dibius, kemudian setelah ini selesai kami akan turun ke Dusun Menderek,” sebutnya.
Kepala Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan, Syahrul Rizal menambahkan, saat ini tim gabungan sedang melakukan penggiringan satu ekor gajah liar jantan di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah. “Sudah seminggu ini tim gabungan terus mencari keberadaan gajah jantan untuk dibius dan kemudian dipindahkan ke habitatnya (translokasi),” ujar Syahrul.
Sebelumnya, kata Syahrul, tim gabungan yang terdiri dari BKSDA Aceh, DLHK Aceh, PKSL USK, Tim Delapan, serta Muspika Kecamatan Pintu Rime Gayo sudah berhasil membius satu ekor gajah liar di kampung tersebut. “Untuk satu ekor gajah liar di Kampung Negeri Antara, sudah berhasil dibius dan sudah kita pindahkan ke habitatnya di luar parit (barrier gajah) dan kawat kejut (power fencing),” ungkapnya.
Namun kata Syahrul, ada satu ekor lagi gajah liar jantan yang harus dibius untuk dilakukan translokasi ke habitatnya. “Dalam pencarian satu minggu ini, tim banyak mengalami kendala di lapangan, ketika gajah ditemukan namun tidak bisa langsung menembakkan bius dikarenakan medan yang sulit sehingga susah untuk kita lakukan pemindahan,” ungkapnya.
Bukan hanya medan, cuaca juga menjadi kendala di lapangan, namun tim terus berusaha untuk membius gajah liar jantan tersebut agar secepatnya bisa dilakukan pemindahan (translokasi).(bud)