SERAMBINEWS.COM - Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah semakin dekat.
Menjelang pernikahan pasangan Atta dan Aurel, prosesi selanjutnya yang akan digelar yakni siraman dalam adat Jawa.
Aurel Hermansyah akan segera menggelar prosesi siraman pada Jumat, (19/3/2021).
Prosesi siraman ini akan disiarkan langsung lewat stasiun televisi RCTI sore ini pukul 15:00 WIB.
Hal itu diumumkan RCTI lewat akun Instagram resminya.
"Salah satu rangkaian pernikahan dengan adat Jawa @attahalilintar dab @aurel.hermasnyah," tulisnya dalam caption.
"Aduh gak sabar nih nonton LIVE #IkatanCintaAttaAurelSpesialSiraman, di hari Jumat, 19 Maretm pukul 15.00 WIB," sambungnya lagi.
Berikut link live sreaming prosesi acara siraman Aurel Hermansyah (Live Streaming Siraman Adata Jawa Aurel-Atta)
Prosesi siraman umum dilakukan untuk calon pengantin perempuan, termasuk siraman yang akan dilakukan Aurel sore nanti.
Baca juga: Beli Hadiah Rp 223 Juta untuk Ulang Tahun Anang, Netizen: Bangga Aurel Bisa Hasilkan Uang Sendiri
Apa itu prosesi siraman dalam adat Jawa?
Melansir dari core.ac.uk, prosesi siraman merupakan satu seremonial yang bersifat adat istiadat yang biasa dilakukan
oleh masyarakat Jawa ketika akan menikahkan putra-putrinya.
Upacara siraman-nya itu disiram atau dimandikan.
Siraman merupakan mandi ritual dimaksudkan agar calon pengantin menjadi bersih secara spiritual dan berhati suci.
Di dalam upacara siraman ini memiliki tata urutan dan perlengkapan (ubarampe) yang sudah ada aturannya.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap rentetean alur pelaksanaan dan peralatannya semua menjadi penting karena memiliki arti dan makna.
Siraman sebelum pernikahan
Siraman, dari kata siram yang artinya menguyur atau mandi.
Banyak sekali ritual mandi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama ketika akan melakukan sebuah upacara budaya.
Sepasang pengantin akan melangsungkan ijab qabul sehari sebelumnya juga melakukan upacara siraman.
Mandi dalam kehidupan sehari-hari dilakukan agar orang menjadi bersih badannya, segala kotoran yang melekat di badan akan hilang tersapu air dan sabun.
Akan tetapi hakikat dari mandi (siraman) dalam upacara pengantin adat Jawa tidak hanya sekedar membersihkan wadag badan tetapi juga membersihkan jiwa.
Membersihkan diri dari noda dan dosa serta sifat-sifat yang kurang baik.
Baca juga: Ultah ke-52, Anang Hermansyah Dapat Jam Tangan Mewah dari Aurel, Harganya Bikin Netizen Telan Ludah
Membersihkan segala gangguan agar supaya pada saat prosesi ijab qabul tidak lagi ada aral yang melintang.
Pengantin agar dapat memulai hidup baru dengan keadaan yang bersih dan suci.
Filsafat Jawa adalah ngudi kawicaksanan dengan mengetahui awal dan akhir kehidupan sehingga akan mencapai tujuan sangkan paraning dumadi.
Untuk sampai sangkan paraning dumadi maka manusia wajib melakukan penyucian dan pembersihan.
Bersih yang dimaksud adalah bersih dari segala dosa artinya harus melakukan piwulang-piwulang keutamaan dengan tidak lupa pada Tuhan.
Secara rasional siraman (mandi) mempunyai pengaruh secara fisik, badan yang loyo akan menjadi segar apabila terkena siraman air.
Indera penciuman akan terpuaskan dengan wanginya bunga-bunga sritaman, indera peraba dapat menikmati segarnya air yang menyapu tubuh, indera penglihatan menjadi bahagia melihat air yang diberi berbagai macam bunga.
Biasanya dengan diiringi musik gamelan maka gelombang otakpun menjadi lebih tenang.
Islam tidak mengenal istilah siraman, tetapi istilah mandi (ghusl) ada dalam ajaran Islam.
Mandi (ghusl), menurut syara, ialah meratakan air pada seluruh badan untuk ṭaharah dari hadas besar.
Baca juga: Isi Souvenir Lamaran Atta Halilintar dan Aurel Terbongkar, Ternyata Punya Makna yang Tak Terduga
Mandi dalam konteks Islam dan siraman dalam pandangan filsafat memiliki relasi yang sangat sinergis kedua-duanya memiliki makna bahwa baik mandi maupun siraman berusaha menghilangkan kotoran, dalam Islam disebut hadas sedangkan dalam pemaknaan filsafat disebut kotor/dosa.
Tujuan dari keduanya sama yaitu untuk mencapai kesucian, dalam Islam agar syah untuk melakukan ibadah shalat, puasa dan haji, sedangkan untuk filsafat agar suci untuk dapat sangkan paraning dumadi.
Pelaksana Upacara Siraman
Upacara siraman dilakukan antara pukul 10.00 – 15.00 sehari sebelum upacara panggih.
Konon para bidadari turun mandi bersama bersuka ria kira-kira pukul 11.00 pagi.
Agar dapat secantik dan seceria bidadari, maka calon pengantin mandi pukul 11 siang.
Namun, ada pula calon pengantin yang mandi sekitar pukul 15.00 demi kepraktisan.
Untuk prosesi siraman Aurel Hermansyah, akan dilaksanakan pukul 15:00 WIB.
Pengantin diibaratkan sebagai seorang yang cantik menawan, sehingga untuk mandi saja waktunya disamakan dengan bidadari.
Makna visual bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihatnya, menentramkan hati setiap memandangnya.
Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus, memiliki akhlak yang mulia.
Baca juga: Panggilan Anang pada KD Mantan Istrinya Jadi Sorotan, Tak Lagi Sapa Mimi, saat Lamaran Aurel-Atta
Dalam pemikiran orang Islam, bidadari adalah penghuni surga yang merupakan hadiah bagi wanita shalehah, istri shalehah.
Laki-laki yang mati syahid dijanjikan mendapatkan bidadari di surga.
Sebuah visualisasi bahwa bidadari adalah sesuatu yang diinginkan.
Sesuatu yang diinginkan oleh manusia dalam pemikiran filsafat disebut sesuatu yang memiliki nilai, memiliki guna dan memiliki manfaat, sehingga dikejar oleh manusia.
Waktu antara pukul 10.00 - 15.00 adalah waktu setiap hari dimana pengaruh matahari paling besar.
Mandi di udara terbuka diharapkan dapat menyerap energi matahari, semangat dan stamina untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi prosesi ritual pernikahan yang panjang.
Sekarang demi kepraktisan dan efisiensi waktu yang biasa dipakai untuk melakukan siraman adalah pukul 15.00.
Dengan demikian calon pengantin putri tidak perlu terlalu lama menunggu di dalam kamar.
Selain itu, para perias bersama petugas pendukung (kameraman, fotografer, pranata adicara) juga tidak banyak membuang waktu.
Upacara dilangsungkan secara terus menerus (banyu mili).
Dengan demikian, pemangku hajat juga menghemat biaya mewakili nilai ekonomi sebab waktu tidak banyak yang terbuang, dari ongkos kameramen, pranata adicara karena kerjanya hanya setengah hari maka diasumsikan lebih murah, dengan bayu mili, terus menerus sehingga hajatan cepat selesai.
Baca juga: Atta Halilintar Bocoran Isi Seserahan Aurel Hermansyah, Lengkap dengan Satu Set Perhiasan Swarovski
Tujuan Siraman
Tujuan diadakannya siraman dalam rangka memohon berkah dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa agar calon pengantin dibersihkan dari segala godaan dan pengaruh buruk, sehingga dapat melaksanakan upacara hingga selesai dengan lancar dan selamat.
Selain itu, calon pengantin juga selamat dalam membangun rumah tangga dan dapat mencapai tujuan pekawinan.
Sungkeman
Sebelum melakukan siraman maka calon pengantin harus melakukan sungkeman yangsecara arti nominal adalah kedua mempelai berlutut atau jongkok didepan orang tuanya, menyembah untuk minta doa restu.
Sedangkan makna simbolik yaitu tanda bakti anak kepada orang tua yang telah membesarkannya hingga dewasa, permohonan anak kepada orang tua supaya diampuni kesalahannya dan memohon doa restu supaya dalam
membina bahtera rumah tangga dapat bahagia dan sejahtera.
Pengantin pria melepaskan keris yang merupakan lambang kekuatan yang dipakainya ketika sungkeman, hal ini mempunyai makna simbolik penghormatan kepada orang tua.
Serta sebesar apapun pangkat atau kekuatan yang dimiliki oleh anak, maka di hadapan orangtuanya tidak boleh ditampakkan.
Pelaksana Siraman
Pelaku siraman selain orangtua sendiri, adalah para sesepuh atau anggota keluarga yang dianggap pantas dan dipilih sebab mengandung maksud dan tujuan.
Dipilih sesepuh yang jangkep (masih bersuami istri,bukan duda atau janda) jika terpaksa harus dilakukan duda dan janda maka duda dan janda yang cerai karena meninggal maksud dan tujuannya agar sepasang pengantin ini panjang umur perkawinannya tidak akan berpisah di tengah jalan, sampai kaken ninen (kakek nenek).
Selain itu ada sesepuh yang dipilih adalah keluarga atau orang-orang yang sukses dalam hidupnya, misalnya sukses karier, sukses mendidik anak, bahagia dalam keluarga.
Harapannya adalah agar keberhasilan atau kesuksesan para sesepuh yang memberikan siraman dapat diikuti jejaknya oleh para calon pengantin.
Pelaku siraman berjumlah ganjil misalnya 5, 7, 9, 11 atau 13.
Umumnya pelaku siraman yang paling dipilih adalah 7.
Konon Tuhan yang Maha Esa menyukai bilangan ganjil. Tujuh (pitu) bermakna pitulungan (pertolongan).
Ini menggandung harapan (1) calon pengantin dalam hidupnya nanti senantiasa mendapatkan pertolongan dari Tuhan dan sesama (2) calon pengantin senantiasa memberikan bantuan kepada orang lain.
Angka 7 ini pun juga nanti akan muncul ketika siraman dilakukan dengan mencampurkan bermacam-macam air yang berjumlah 7 macam yang berasal dari 7 sumber mata air.
Untuk proses siraman Aurel Hermansyah, ia akan langsung disiram oleh 7 orang yang dianggap sangat penting dalam kehidupan maupun di keluarganya.
"Jadi nanti prosesi adat Jawa itu siraman, terus misalnya, bunda (Ashanty) harus pake kebaya kita semua. Terus kak, diharuskan ada beberapa orang yang diharuskan 7 orang yang kamu anggap orang tua atau dituakan, yang pernikahannya itu juga bagus teladan untuk menyiram kamu.
Tapi kalau kamu pilih saudara atau yang lain harus pernikahannya yang bagus," ujar ibu sambung Aurel, Ashanty.
Lewat kanal YouTube The Hermansyah A6, Aurel menyebut jika ibu kandungnya, Krisdayanti tidak dapat berhadir mengikuti prosesi siraman.
Sebagai gantinya, Aurel memilih Ashanty, Anang serta anggota keluarga lainnya yang berhak menyiram Aurel saat prosesi siraman.
"Kan bunda (Ashanty), pipi (Anang), terus mimi (Krisdayanti) gak bisa datang, Mami Sarah, Mama Aci, Mama Ika, satu lagi kurang bun," ucap Aurel.
"Ntar kita coba cari lain aja," balas Ashanty. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Game Online Merajalela, Wabah Pikun Mengancam Generasi Muda Aceh
Baca juga: Mendikbud Naikkan Anggaran Bantuan KIP Kuliah 2021, Bisa Dapat Rp 12 Juta per Semester
Baca juga: Sosok Cynthiara Alona, Aktris yang Jadi Tersangka Kasus Prostitusi Online, Pernah Dijuluki Bom