Bermula di tahun 2016, bantuan dana bergulir yang berasal dari dana sosial Syariah FIFGROUP tersebut diberikan ke 26 UMKM dengan total nominal Rp 65 juta, tahun 2017 kepada 35 UMKM dengan nominal Rp 124,5 juta, tahun 2018 kepada 67 UMKM dengan nominal Rp 152,5 juta, tahun 2019 kepada 97 UMKM dengan nominal Rp 298 juta, dan tahun 2020 kepada 54 UMKM dengan total nominal Rp 206,5 juta.
Bagus, Terus Didukung
Bagi mereka yang memiliki angsuran yang bagus, tentu dengan monitoring yang baik, akan terus didukung untuk pinjaman berikutnya setelah lunas dalam upaya memperbesar kapasitas dan pengembangan diri masing-masing UMKM tersebut. Sebagai contoh adalah pencairan pinjaman pada Oktober 2020 lalu. Pada masa pandemi 2020, FIFGROUP tetap menggulirkan dana sosial syariah untuk 31 UMKM, yang memiliki prestasi bagus ditahun-tahun sebelumnya, termasuk dalam hal pengembalian pinjaman. Bersyukur, angsuran pembayaran kewajiban mereka lancar sejak cicilan pertama di bulan November 2020 sampai dengan akhir Januari 2021 lalu.
Program Pembiayaan UMKM Tanpa Bunga
Chief of Corporate Communication and CSR Yulian Warman mengatakan : “Program dana bergulir ini merupakan salah satu cara bagi mereka yang kesulitan modal untuk meningkatkan kemampuan UMKM dalam bidang usaha masing-masing terutama di masa pandemi ini, dengan memberikan bantuan pinjaman tanpa bunga. Nilai pinjaman yang diberikan berkisar antara Rp 2 juta sampai dengan Rp 20 juta,” ungkap Yulian.
Yulian menambahkan, bahwa dalam memberikan dana bergulir UMKM FIFGROUP, terdapat beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam mendapatkan pinjaman dana bergulir UMKM FIFGROUP, antara lain memiliki tempat usaha pribadi, memiliki lama usaha berjalan yang cukup, memiliki laporan pembukuan yang baik, memiliki penghitungan rasio penghasilan yang cukup untuk membayar angsuran, dan berada di lingkungan usaha FIFGROUP.
Kilas Balik UMKM, Penyelamat Ekonomi Nasional
Siapa yang tidak tahu UMKM? Si “kecil” ini nampaknya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kiprahnya di masa pandemi ini, digadang-gadang sebagai sang penyelamat perekonomian nasional. Belum adanya tanda-tanda pandemi usai, membuat UMKM semakin bergejolak di tengah masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia turut memberikan dukungan yang besar atas keberlangsungan dan pertumbuhan UMKM. Menilik data dari kemenkopukm.go.id di tahun 2017 – 2018, UMKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, itu artinya setiap sisi dan sudut Indonesia digerakkan oleh UMKM.
Sebesar itukah peran UMKM? Kementerian Koperasi dan UKM RI melaporkan bahwa secara jumlah unit, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% (62.9 juta unit) dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia (2017), sementara usaha besar hanya sebanyak 0,01% atau sekitar 5400 unit, itu artinya UMKM mampu menyerap ke seluruh lapisan masyarakat khususnya usaha mikro.
Usaha Mikro menyerap sekitar 107,2 juta tenaga kerja (89,2%), Usaha Kecil 5,7 juta (4,74%), dan Usaha Menengah 3,73 juta (3,11%), sementara Usaha Besar menyerap sekitar 3,58 juta jiwa.
Sejak dulu, UMKM terkenal dengan ketahanan dalam setiap kondisi bisnis, salah satu contohnya adalah ketika terjadi krisis tahun 1998. Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki menuturkan "Pada 1998, UMKM betul-betul jadi penyelamat ekonomi nasional, ketika banyak usaha besar, perbankan berjatuhan. Ekspor UMKM malah naik sampai 350 persen,"
Dukungan FIFGROUP Selama Pandemi
Sebelumnya, sejak awal tahun 2020 berlanjut dengan masa pandemi Covid-19, FIFGROUP juga telah melakukan berbagai langkah untuk meringankan beban masyarakat sebagai bentuk mikro kepedulian dukungan dana perusahaan, sebagai berikut:
1. Penyerahan bantuan sembako sebanyak 76.510 paket di 620 titik se-Indonesia sebesar Rp 15,1 miliar.
2. Menyalurkan 579 hewan qurban kepada masyarakat di sekitar kantor cabang dan kantor pusat FIFGROUP, setara dengan Rp 1,7 miliar.
3. Menyalurkan 8 unit ventilator di 5 titik di Indonesia, dengan rincian 3 unit di Sumatera Utara, 2 unit di Bali, 1 unit di Nusa Tenggara Barat, 1 unit di Singkawang dan 1 unit di Jawa Barat, dengan total nominal Rp 3,895 miliar.
4. Memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke berbagai fasilitas kesehatan yang berada di cakupan wilayah kantor cabang FIFGROUP, dengan total nominal Rp 672 juta.
5. Serta kegiatan reguler CSR, mulai dari Pilar Pendidikan (79 event), Pilar Kesehatan (77 event), Pilar Pemberdayaan Masyarakat ke 54 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan FIFGROUP, dan Pilar Lingkungan, dengan total nominal Rp 1,853 miliar.
6. Bantuan bencana alam gempa di Mamuju serta bencana banjir di berbagai daerah sebesar Rp 2,213 miliar.
Sehingga total bantuan yang telah disalurkan oleh FIFGROUP kepada masyarakat selama pandemi sampai dengan Januari 2021 mencapai lebih dari Rp 25,33 miliar.
Tentang Astra International Tbk :
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk. Hingga tahun 2019, Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: Otomotif; Jasa Keuangan; Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi; Agribisnis; Infrastruktur dan Logistik; Teknologi Informasi serta Properti. Saat ini, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 238 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung oleh 187.365 karyawan.
Tentang Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) :
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan pada tahun 1980 oleh pendiri Astra, Bapak William Soeryadjaya dengan mengemban misi pembinaan dan pengembangan UMKM di tanah air, juga sekaligus sebagai perkuatan value chain usaha Astra melalui program Income Generating Activity bagi masyarakat sekitar. Program pembinaan yang diberikan antara lain di bidang manajemen, teknologi, akses pasar, fasilitas pembiayaan, dan teknologi informasi dengan memaksimalkan sinergi pada jaringan value chain Astra secara terintegrasi. Jumlah penerima manfaat:
- Penyerapan Tenaga Kerja: 65.855 orang
- Jumlah Pemuda Putus Sekolah yang Dilatih menjadi Mekanik: 716 orang
- Membina 10.374 UMKM, dimana 115 UMKM merupakan UMKM Mandiri
- Mendirikan 16 Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB)
- Mendirikan 10 Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
Tentang Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) :
Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR) secara khusus dibentuk oleh PT Astra International Tbk untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat di bidang pendidikan di daerah prasejahtera. YPA-MDR meningkatan kualitas pendidikan di daerah melalui 4 pilar pembinaan sehingga menjadi Sekolah Swapraja menuju Sekolah Unggul.
Tentang Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) :
Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) didirikan pada tahun 1995 sebagai organisasi sosial mandiri dengan misi mendukung kehidupan masyarakat di bidang pendidikan dan sosial melalui program pemberian beasiswa bagi siswa/mahasiswa prasejahtera dan berprestasi serta pembangunan fasilitas pendukung untuk institusi pendidikan, program edukasi masyarakat tentang keselamatan di jalan, program pelestarian lingkungan hidup serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas sosial dan budaya, termasuk bencana alam, dengan jumlah penerima manfaat 4.826 orang. Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang besar pada sektor usaha kecil menengah (UKM). Oleh karenanya, Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) mengadakan pelatihan kompetensi. Pelatihan ini diberikan pada bengkel wirausaha muda yang tergabung pada Astra Honda Youthpreunership Program (AHYPP). Program ini mengimplementasikan Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Astra Honda. Program ini sudah berjalan selama tiga tahun sejak tahun 2017 hingga saat ini.
Social Media FIFGROUP
Facebook : FIFCLUB
Instagram : FIFCLUB
Twitter : @fifclub
Youtube : FIFCLUB
Website : www.fifgroup.co.id