SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Didong merupakan seni dari dataran tinggi Gayo.
Seni bertutur ini sudah mengakar rumput di Kawasan Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Pada 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan Didong sebagai warisan budaya tak benda.
Didong adalah sebuah kesenian rakyat gayo yang memadukan unsur tari, vokal, dan sastra.
Seni bekelompok ini biasanya dimainkan oleh maksimal 25 orang, sudah termasuk satu hingga tiga orang Aceh, yang diiringi tepukan tangan pengiringnya.
Kini, Didong memang masih dimainkan oleh masyarakat gayo.
Namun gaungnya didong masih belum populer dibandingkan seni gayo lainnya, seperti Tari saman.
Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Nurlaila Hamjah S Sos, MM mengatakan seni pertunjukan dalam konteks industri pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata yang sangat penting dan menarik, khususnya apabila dikaitkan dengan kegiatan wisata budaya.
• Janda Muda Jual Sabu Plus Layanan Syahwat di Warung Kopi, Ngaku Butuh Uang Hidupi 3 Anaknya
• KEPERGOK Selingkuh di Mobil, Pria Ini Nyolot dan Ngaku Istrinya
“Sejarah didong mengalami masa jaya dan masa stagnasi, dari periode ke periode. Abdul kadir To’et atau yang lebih akrab dipanggil To’et merupakan seniman didong yang memadukan unsur tari, vocal dan satra. Beliau adalah penerima anugerah Bintang Jasa Nararya dari Presiden RI pada tahun 2010,” terang Nurlaila dalam siaran pers, Rabu (7/4/2021).
Dia mengatakan, dalam upaya melestarikan kearifan lokal, pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh akan menggelar event Pentas Didong yang bertajuk “Pride Of Gayo” dilaksanakan pada tanggal 10 April 2021 di Hotel Amel Convention Hall, Banda Aceh.
“Dalam acara itu juga akan berlangsung Talk Show tentang Melestarikan Didong, Warisan Budaya Tak Benda Milik Gayo, serta menampilkan kolaborasi antara juri dan pemenang kompetisi sebagai puncak acara,” jelasnya.
“Sebelumnya telah dilaksanakan kompetisi didong buat anak muda berumur 17-22 tahun dengan total hadiah tiga puluh empat juta lima ratus ribu rupiah,” pungkasnya.
Nurleila mengucapkan terima kasih atas dukungan kepada seluruh pihak dalam mempersiapkan penyelenggaraan acara ini.(*)