Rekan korban sempat dikabarkan hilang, namun berhasil ditemukan oleh warga dalam kondisi selamat," kata Kapolda.
Aksi yang dilakukan para pelaku, tambah Kapolda merupakan aksi biadab, lantaran korban merupakan pejuang kemanusiaan yang bertanggung jawab untuk mendidik anak bangsa.
"Seharusnya tenaga pendidik dan kesehatan harus dilindungi, karena mereka adalah unjung tombak untuk membangun generasi penerus bangsa kedepan khususnya anak-anak Papua," ujar dia.
Baca juga: KKB Papua Semakin Terjepit oleh TNI-Polri, Ternyata Ada Kelompok Lain yang Tak Kalah Meresahkan
Baca juga: Sok Jagoan, KKB Papua Tantang TNI-Polri Berperang dan Ancam Culik Para Gadis dan Bunuh Anak-anak
Kelompok Sabinus Waker
Kapolda pun mengungkap bila KKB yang melakukan aksi keji tersebut merupakan pimpinan Sabinus Waker.
"Pelaku penembakan adalah kelompok dari Sabinus Waker," kata Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Mathius menjelaskan, pihaknya belum mengetahui pasti motif di balik penembakan oleh Sabinus Waker serta kelompoknya.
Dari informasi yang diperoleh, kata dia, keberadaan Sabinus di Puncak atas undangan dari Lekagak Telenggen.
"Belum tahu, yang jelas, Sabinus datang ke sana atas undangan Lekaga Telenggen, terkait dengan penyelesaian perang suku di Puncak," ujarnya.
KKB pimpinan Sabinus Waker biasanya beraksi di Kabupaten Intan Jaya.
Kata Fakhiri, kelompok ini sedang dalam perjalanan dari Intan Jaya menuju Ilaga di Kabupaten Puncak.
"Sabinus Waker tengah menuju Ilaga atas undangan Lekagak Telenggen, kita mendapat informasi bahwa dalam perjalanan menuju Ilaga ini, dia melakukan penembakan," bebernya.
Lekagak Telenggen adalah pimpinan KKB yang biasa beroperasi di Kabupaten Puncak.
"Kemungkinan ini dalam rangka penyelesaian perang suku," paparnya.
Guru dan tenaga medis harus dilindungi