Sepanjang malam, rasa perih dan sakit di area genital mereka terus meningkat.
Kedua pria itu akhirnya pergi ke Rumah Sakit Universitas Strasbourg untuk mendapatkan perawatan pada keesokan harinya.
Dokter yang menangani mereka mengatakan bahwa, kelenjar getah bening telah tersumbat yang diakibatkan oleh krim tersebut.
Sehingga itu menyebabkan pembengkakan di alat vital mereka.
“Ini mungkin dimotivasi oleh keinginan untuk memiliki alat vital yang lebih besar untuk meningkatkan harga diri atau untuk mencapai kinerja seksual,” kata dokter, dalam jurnal medis Annales de Dermatologie et de Vénéréologie.
“Ini menjadi lebih mudah dilakukan karena orang-orang sekarang dapat menonton tutorial secara online, seperti yang terjadi dalam kasus ini,” sambunnya.
Dokter, dalam jurnal itu menulis bahwa pria tersebut menunjukkan rasa sakit pada alat vital mereka ketika disentuh sedikit.
Baca juga: Suami Menolak Ajakan Istri Berhubungan Badan, Istrinya Kecewa Pilih Gantung Diri
Dua pria tersebut juga menderita edema penis akut.
Dokter menjelaskan, mereka tidak mengalami borok, demam, lesi atau pembengkakan skrotum.
Akhirnya, dokter mengambil langkah medis dan meresepkan beberapa obat sebagai penghilang rasa sakit.
Setelah menerima resep obat, dokter meminta dua pria tersebut untuk kembali agar dilakukan tindak lanjut.
Para pria tersebut dilaporkan tidak kembali, jadi kondisi mereka masih belum diketahui.
Dokter mencatat bahwa menyuntikkan zat ke alat kelamin bukanlah fenomena baru.
Selama bertahun-tahun orang telah mengikuti tren zat suntik mulai dari petroleum jelly hingga minyak ikan cod.
Baca juga: Kepala Desa Digerebek saat Apel ke Rumah Wanita Bersuami, Sempat Sembunyi di Plafon Kamar Mandi
Sementara beberapa pria melakukannya untuk memperbesar alat kelamin mereka, yang lain mungkin melakukannya untuk pengobatan atau kepuasan seksual.