Direktur Seminari, Moshe Sendovich, mengatakan kepada radio publik Israel, dia dan Mali telah mengunjungi lokasi yang memungkinkan untuk perumahan siswa ketika dugaan penyerangan terjadi.
Dia mengatakan dia dan Mali dipukul, ditampar dan ditendang, dan kacamata rabbi itu dilempar.
Sendovich mengatakan seminari, di lingkungan Jaffa yang didominasi Arab Ajamni, adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan komunitas Yahudi setempat.
“Komunitas Yahudi di Jaffa semakin lemah, dan semakin kurus dan kami datang untuk memperkuat mereka,” katanya.
Baca juga: Pasukan Israel Tangkap 25 Warga Palestina di Tepi Barat
Anggota parlemen Sami Abu Shehadeh, seorang warga Arab di Jaffa, mengatakan promotor seminari itu berusaha mengubah karakter lingkungan itu.
Mereka adalah orang-orang yang memiliki ideologi yang berbahaya bagi kota campuran, katanya.(*)