"Saya ingin membahagiakan mamak, karena mamak saya tukang sapu Taman Putroe Phang sampai sekarang. Dua kali saya gagal,
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kodam Iskandar Muda (IM) melalui Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) IM, memulai pendidikan pembentukan prajurit TNI bagi 320 siswa yang baru lulus seleksi calon Prajurit Tamtama TNI AD tahun 2021 gelombang pertama.
Pendidikan militer para calon prajurit itu dibuka oleh Danrindam IM, Kolonel INF Marzuki mewakili Pangdam IM di Lapangan Hijau Rindam IM di Mata Ie, Aceh Besar, Rabu (21/4/2021).
Amatan Serambinews.com, para calon prajurit yang mayoritas lulusan SMA tersebut langsung mengenakan seragam prajurit TNI AD berpangkat siswa.
Lengkap dengan helm bertuliskan nomor di kepala, para calon prajurit berbaris rapi mendengarkan arahan Danrindam dalam upacara pembukaan pendidikan tersebut.
Baca juga: Kisah Perjalanan Mualaf Nathalie Holscher Dapat Hidayah, Berawal Dengar Suara Pria Bacakan Syahadat
Baca juga: Hilang Kesadaran, 3 Gadis Jadi Korban Pencabulan Dukun Palsu, Tak Sadar Telah Pegang Kelamin Pelaku
Baca juga: Simak Cara Ini, Bisa Menurunkan Kolesterol secara Alami, Berikut 5 Tips Langkahnya
Tiga siswa dari 320 yang dinyatakan lulus sempat memberikan testimoni kepada media yang datang meliput pembukaan pendidikan itu.
Dan ketiganya merupakan putra asli Aceh berlatar belakang keluarga kurang mampu.
Muhammad Ikhsan misalnya, ibunya sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di Taman Putroe Phang, Banda Aceh.
Berasal dari Punge Ujong, Banda Aceh, remaja berbadan tegap ini sudah lama bercita-cita menjadi prajurit TNI.
Bahkan, ini kali ketiga ia mengikuti seleksi dan dinyatakan lulus. Muhammad Ikhsan tak mampu meluapkan kebahagiaannya karena diterima menjadi prajurit TNI.
"Saya ingin membahagiakan mamak, karena mamak saya tukang sapu Taman Putroe Phang sampai sekarang. Dua kali saya gagal, dan kemarin ikut lagi, alhamdulillah lulus," kata Ikhsan.
Ikhsan juga mengaku, dia cukup percaya diri ikut seleksi TNI karena menurutnya penerimaan calon prajurit dilakukan secara fair. Bahkan, Ikhsan mengaku seleski dilakukan secara terbuka dan gratis, tidak dipungut biaya sedikitpun.
"Saya daftar sendiri, tanya informasi ke Ajen, siapin berkas dan menyiapkan fisik. Semuanya gratis tidak ada biaya apapun," katanya.
Calon prajurit lainnya, Aditya Nurahma, anak tukang becak dari Kota Langsa, juga mengaju senang bisa lulus sebagai prajurit TNI AD. Sama seperti Muhammad Ikhsan, dia masuk TNI karena ingin membanggakan orang tua.
"Saya ingin membanggakan kedua orang tua, karena ayah saya tukang becak dan ibu saya ibu rumah tangga," katanya.
Dengan menjadi prajurit lanjutnya, akan mengangkat derajat dan martabat kedua orang tuanya. Lebih dari itu, anak bungsu ini ingin menjadi penopang ekonomi keluarga.
"Saya ingin jadi tentara karena saya ingin mengangkat derajat dan martabat orang tua saya. Saya juga hanya anak tukang becak, dan saya yang paling kecil, kakak saya tidak bekerja, abang saya hanya karyawan foto copy," katanya.
Begitu juga dengan Zulhelmi, pria asal Pidie yang juga mengaku cukup bahagia bisa memulai pendidikan militernya di Rindam IM. Zulhelmi merupakan anak petani yang sudah lama bercita-cita menjadi prajurit TNI. "Siap, saya bangga bisa lulus. Saya ingin bahagiakan orang tua," ujarnya.
Danrindam IM, Kol INF Marzuki menyebutkan, total siswa yang lulus untuk calon prajurit Tamtana gelombang pertama tahun 2021 sebanyak 320 orang.
"Yang mendaftar seluruh Aceh sebanyak 1.628 peserta, kemudian setelah dilakukan seleksi hingga saat ini yang masuk pendidikan sebanyak 320 orang," kata Kolonel INF Marzuki didampingi Aspers Kasdam IM, Kolonel INF Vivin Alivianto.
Marzuki juga menyebutkan, proses seleksi dan penerimaan calon prajurit Tamtama TNI AD dilakukan dengan bersih dan transparan.
Marzuki menyebutkan, Kasad TNI Jenderal TNI Andika Perkasa pada Rabu, 24 Maret 2021, menegaskan saat memberikan pengarahan kepada seluruh orang tua/wali Calon Tamtama Prajurit Karir TNI AD Gelombang I tahun 2021 secara virtual, bahwa penerimaan prajurit TNI AD tidak dipungut biaya sepeser pun.
Bahkan, Kasad juga mengimbau kepada orang tua/wali untuk melaporkan hal tersebut ke nomor pengaduan apabila terjadi hal seperti itu.
"Di Kodam Iskandar Muda, saya menjamin proses penerimaan calon prajurit TNI AD sudah sesuai dengan arahan komandan kami.
Kita melaksanakannya dengan transparan dan para peserta yang lulus ini benar-benar yang mumpuni dan layak sesuai persyaratan," pungkasnya. (*)