Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
Mungkin kata-kata ini, layak untuk kita sematkan untuk Khusnul Khatam (20) anak dari Taufik (60) dan Cut Kasihan (52) warga Desa Lhok Pawoh Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya).
Betapa tidak, anak penjual ikan teri itu, salah satu dari 320 prajurit TNI berhasil lulus menjadi prajurit TNI AD.
Khusnul dan tiga orang rekan lainnya dari Abdya kini telah menjalani pendidikan prajurit Tamtama TNI AD gelombang pertama di Rindam Iskandar Muda Banda Aceh.
Baca juga: Jadwal Cair THR Pensiunan dan Jumlah THR PNS serta THR TNI/Polri 2021
Ada 1.628 peserta yang mendaftar menjadi prajurit Tamtama TNI AD pada gelombang pertama tahun 2021.
Namun, setelah melalui berbagai rangkaian seleksi, hanya 320 siswa yang lulus dan mengikuti pendidikan.
Keberhasilan Khusnul dan rekannya ini lantas menjadi inspirasi bagi generasi muda di wilayahnya, lantaran keempatnya itu berlatar belakang dari keluarga sederhana.
Mereka berhasil menepis paradigma bahwa untuk menjadi prajurit TNI itu membutuhkan banyak uang dan hanya bisa diikuti oleh kalangan keluarga mampu.
Baca juga: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Ucapkan Belasungkawa Atas Musibah Tenggelamnya KRI Nanggala-402
"Alhamdulillah, dan saya sangat bersyukur. Macam mana kita bilang ya, rasanya tidak mungkin. Kita ini kan orang tepi laut, orang bodoh, orang tidak mampu, tidak mungkin jadi," ungkap orangtua Khusnul, Taufik.
Awalnya, kata Taufik, cita-cita dan impian anaknya untuk menjadi TNI, sangatlah mustahil bisa tercapai.
Pasalnya, dengan kondisi ekonominya dan ia sendiri hanya seorang pedagang ikan teri yang jauh dari kemapanan.
Pesimisme Taufik ini, kemudian terkikis setelah melihat keseriusan.
Karena sang anak yang sejak jauh hari terus gigih mempersiapkan diri berlatih dan belajar seraya berdoa kepada Tuhan YME agar lulus menjadi prajurit TNI.
Baca juga: Video Pengeroyokan Anggota Kopassus dan Brimob, Korban Tersungkur Dipukul dan Ditendang
"Jujur, awalnya saya ragu, namun keraguan itu hilang setelah saya melihat kemampuan fisik dan psikis Khusnul begitu tinggi.
Sehingga,saya terus berdoa agar cita-cita anak sah itu bisa terwujud, ditambah Babinsa sering bersosialisasi kepada kami bahwa masuk TNI itu gratis tidak dipungut uang," tuturnya.
Atas keberhasilan putranya itu, Taufik mengaku banyak mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah mengabulkan seluruh doanya.
“Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada TNI AD pada umumnya dan khususnya Kodim 0110/Abdya yang telah mendorong dan memfasilitasi impian anak saya hingga lulus menjadi prajurit TNI,” katanya.
Baca juga: KSAL Sebut KRI Nanggala 402 Tenggelam Bukan karena Ledakan
Selain itu, ia juga mengajak kepada rekan-rekan Khusnul, agar tak ragu ikut menjadi Anggota TNI, dan ikuti kesesuaian syarat yang telah ditentukan.
“Insya Allah akan jadi. Karena masuk TNI itu gratis tidak pakai uang, anak saya sudah ada buktinya," pungkasnya.
Terpisah dalam konfirmasinya Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Arip Subagiyo membenarkan perihal tersebut.
Ia mengatakan empat orang putra terbaik dari Abdya dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan Secata PK TNI AD Gelombang I TA 2021.
Sepanjang tahun pihaknya membuka kesempatan sekaligus memfasilitasi seluruh putra putri Abdya untuk bergabung menjadi prajurit TNI AD mulai dari penerimaan Perwira, Bintara, dan Tamtama.
Ajakan ini kemudian secara kontinyu disosialisasikan oleh jajaran Babinsa ke seluruh wilayah.
"Kami pastikan penerimaan Prajurit ini digelar secara transparan dan gratis tidak ada pungutan biaya," kata Letkol Inf Arip Subagiyo. (*)
Baca juga: Kisah Anak Yatim Jadi Prajurit Kopassus dan Perwira TNI, dari Wasiat Hingga Ikuti Jejak Orang Tua