Sayang, Rumah Sakit itu juga menolaknya.
Vinay akhirnya meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit ketiga dengan becak, di dekat kaki ibunya, BBC melaporkan.
Tidak jelas apakah Singh positif Covid-19 pada saat kematiannya.
Kisah Vinay Singh hanyalah salah satu dari banyak cerita yang menggambarkan bagaimana rumah sakit di India kewalahan menampung pasian.
India mencatat rekor Covid-19 harian tertinggi sebanyak 315.835 kasus pada hari Kamis (22/4/2021).
Orang-orang bahkan beralih ke pasar gelap untuk mencari bantuan karena rumah sakit mengalami kekurangan tempat tidur serta oksigen.
Di Kota Patna, Pranay Punj berusaha mencari obat remdesivir untuk ibunya yang sakit parah karena Covid-19 di berbagai apotek.
Pranay kemudian diberitahu seorang apoteker bahwa obat itu bisa ia beli di pasar gelap searga 100.000 rupee atau sekitar Rp 19,4 juta.
Harga yang dipatok ini 30 kali lipat dari harga normal remdesivir yang dijual di apotek.
Bahkan, dilansir France24, harga obat itu di pasar gelap sama dengan tiga kali gaji bulanan rata-rata pekerja kantoran di India.
Beruntung Pranay berhasil mendapat obat remdesivir cuma-cuma dari kerabatnya yang baru meninggal karena Covid-19.
Namun beberapa saat kemudian, dia ditelepon pihak rumah sakit bahwa stok oksigen telah habis.
Kondisi ibu Pranay pun terancam karena bergantung dengan pasokan oksigen itu.
"Beberapa jam kemudian, kami berhasil mendapatkan satu tempat tidur dengan harga yang sangat tinggi di rumah sakit swasta dan memindahkannya ke sana," katanya kepada AFP.
Nasib serupa dialami Ahmed Abbas, yang harus membayar 45.000 rupee untuk tabung oksigen 46 liter.