Program Padat Karya

9 Gampong di Banda Aceh Ini Jalankan Program Padat Karya Tunai, Sehari Pekerja Diupah Rp 129 Ribu

Penulis: Herianto
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta Padat Karya Tunai (PKT) ibu-ibu dan bapak bapak sedamg membersihkan parit/ riol di Gampong Lamdom, Kecamatan Luengbata, Banda Aceh, setelah acara PKT dibuka Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin, Kamis (29/4/2021).

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh, Kamis (29/4) pekan kemarin menjalankan program Padat Karya Tunai (PKT) atau Cash For Work (CFW) di Gampong Lamdom, Kota Banda Aceh.

“Untuk Kota Banda Aceh dilaksanakan, di 9 Gampong yaitu Lamdom, Blang Cut, Pango Raya, Ceurih, Ile, Ie Masen Kaya Adang, Asoe Nanggroe, Kopelma Darussalam dan Bandar Baru,” kata PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin, kepada Serambinews.com Minggu, (2/5) di Banda Aceh.

Jaluddin mengungkapkan, acara Padat Karya Tunai pertama di Kota Banda Aceh yang dilaksanakan di gampong Lamdom, pada Kamis pekan kemarin, dibuka Wakil Walikota Banda Aceh, Drs Zainal Arifin, yang juga dihadiri Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh, M Yoza Habibie ST, MT, PPK PKP Aceh, Andy Fitra, ST, MT, Kasatker Pelaksana Prasarana Permukiman Aceh, T Davis Hamid, ST, MT, Kadis PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin, ST, MT, Kepala Bappeda Kota, Weri, SE, MA, Kadois Perkim Kota, Rosdi ST, Camat Lungbata Mustafa S.Sos, Keuchik Lamdon Sulaiman SE, pejabat KOTAKU Banda Aceh, Ika Astuti SE dan lainya.

Catat! Masjid Al Falah Sigli Adakan Qiyamullail pada 10 Hari Terakhir Ramadhan, Mulai Malam Ini

Masjid Al Falah Sigli Adakan Qiyamullail pada 10 Hari Terakhir Ramadhan, Mulai Malam Ini

Wakil Walikota Banda Aceh, Drs Zainal Arifin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Padat Karya Tunai yang dilaksanakan Kasatker Pelaksana Prasarana Permukiman Aceh ini kepada masyarakat kurang mampu sangat tepat dan memberikan dampak yang luas, dalam masa pandemi covid dan bulan suci Ramadhan.

Zainal Arifin mengatakan, akibat covid 19, kegiatan ekonomi di gampong, ikut menurun dan lesu. Karena banyak sektor usaha ekonomi, mengalami dampak pandemi covid 19.

Banyak perusahaan harus memberhentikan karyawannya, karena ekonomi sedang lesu. Untuk membantu masyarakat kurang mampu, terutama pekerja harian lepas yang terdampak covid tadi, pemerintah harus membuat program dan kegiatan padat karya tunai, agar pekerja harian lepas yang kehilangan pekerjaan, bisa kembali mendapat pekerjaan dan penghasilan harian.

Dengan adanya kegiatan padat karya ini, pekerja harian lepas, yang terdampak covid, mereka bisa kembali bekerja dan mendapat penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan pokok keluarganya.

Untuk itu, kata Wakil Walikota Banda Aceh, Zainal Arifin, Pemerintah Kota Banda Aceh, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh, yang telah melaksanakan program PKT yang melibatkan 700 orang untuk 9 gampong di Kota Banda Aceh.

Kepala Balai Prasarana dan Perkukiman Aceh, Yoza Habibei, ST, MT mengatakan, program dan kegiatan PKT ini berlaku secara nasional, tidak hanya di Aceh, tapi di darerah lainnya juga dilaksanakan.

"Sebelum acara PKT ini kita buka di Kota Banda Aceh, sudah pernah dilaksanakan di Kota Sabang dan daerah lainnya," ujarnya.

Tujuan utama dari program dan kegiatan PKT ini, ungkap Yoza, adalah untuk membantu masyarakat kurang mampu, atau tenga harian lepas yang terdampak covid, bisa kembali bekerja dan mendapat penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan pokok ke luarganya.

Kedua, dengan adanya program padat karya tunai ini, kata Yoza, daya beli masyarakat kurang mampu terhadap kebutuhan pokok dan lainnya menjadi naik.

Dan ini sangat membantu sektor usaha lainnya untuk tumbuh dan berkembang kembali, setelah terhenti beberapa saat, akibat covid.

Covid 19, kata Yoza, telah mengakibatkan berbagai kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial dan agama masyarakat ikut terganggu.

Untuk membantu dan membangkitkat daya beli dan sektor usaha serta prasarana infrastruktur dasar gampong yang rusak, bisa ditangani secara gotong royong melalui program PKT ini.

Masyarakat yang bekerja, kata Yoza, diberikan gaji harian sekitar Rp 129.000/orang/hari.

Sasaran dari kegiatan PKT ini, antara lain infrastruktur dasar gampong yang dibutuhkan masyarakat.

Misalnya perbaikan badan jalan, jembatan, aliran irigasi, roil desa, tempat udhu, air bersih gampong dan lainnya, yang memberikan manfaat untuk orang banyak.

Masa kegiatan PKT ini, lanjut Yoza, antara 1-2 bulan. Maksudnya, jika dalam satu pekerjaan, untuk menyelesaikannya hanya membutuhkan waktu 1 bulan, maka pelaksanaan PKT nya cukup satu bulan dan dicari lokasi dan objek kegiatan lainnya, untuk melanjutkan kegiatan PKT itu.

Tapi sasaran objek yang dikerjakan, pertama sangat dibutuhkan masyarakata gampong dan bermanfaat bagi orang banyak.

Yoza mengatakan program dan kegiatan PKT ini, tidak hanya membantu masyarakat gampong yang kehilangan pekerjaan akibat covid dan PHK. Tapi juga membantu Pemerintah Kota, dalam memperbaiki berbagai infrastruktur dasar gampong, seperti perbaikan dan pelebaran badan jalan gampong, riol dan lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat, yang sumber dana desanya terbatas.

Meski, sistem kerjanya gotong royong, tapi orang-orang yang terlibat dalam kegiatan PKT itu, juga masuk para tukang yang biasa bekerja secara professional.

“Cuma namanya saja PKT, tapi hasil objek yang dikerjakan harus berkualitas,”ujar Yoza.(*)


Berita Terkini