Terungkap Wanita Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol, Usia 25 Tahun, Kulit Putih

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terkuak, Ciri-ciri Wanita Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol: Usia 25, Berkulit Putih

Saat itu Bandiman meminta ongkos sebesar Rp 25.000, tapi wanita tersebut justru memberi Rp 30.000.

Anak Bandiman tewas diduga keracunan

Setelah Bandiman menemukan alamat tertuju, dia menyerahkan paket sate tersebut ke alamat penerima.

Namun Tomi menolak menerima karena merasa tidak memesan paket takjil. Tomi juga tidak mengenal dengan Hamid yang tinggal di kawasan Pakualaman.

Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)

Bandiman lalu membawa dua kotak itu pulang untuk makanan berbuka puasa. Makanan itu disantap bersama anak dan istrinya.

"Anak saya bilangnya pahit panas dan lari ke kulkas minum," sebut Bandiman.

Lalu saat hendak ambil air minum, Naba Faiz Prasetya (8), anak Bandiman mendadak tersungkur. Tidak lama setelah itu, Titik Rini, istri Bandiman, muntah.

Bandiman sempat membawa anaknya itu ke rumah sakit, namun nyawa Naba tak tertolong. 

Baca juga: Terkuak Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun untuk Anak Pengemudi Ojol, Ini Ciri-cirinya

Baca juga: Bocah SD Tewas Usai Makan Sate Beracun, Dikirim Wanita Misterius, Niat Buka Puasa Sama Orang Tua

Mengandung Potassium Sianida

Mengutip dari Tribun Jogja, hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan, sate beracun yang membunuh anak Bandiman positif mengandung potassium sianida.

Sisa sate beracun tersebut diperiksa di Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DI Yogyakarta.

Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF mengungkapkan, potasium sianida adalah jenis racun yang banyak beredar bebas.

Biasanya, racun itu digunakan sebagai obat hama atau tikus.

“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N,” katanya kepada Tribun Jogja, Sabtu (1/5/2021).

Menurut dia, jika sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar, maka sianida itu akan mencegah sel menggunakan O2 atau oksigen.

Halaman
123

Berita Terkini