Mutiara Melo memiliki harga yang berbeda tergantung dari warnanya, dari oranye hingga cokelat.
Mutiara ini diproduksi oleh siput predator yang disebut Volutidae.
Siput ini biasa ditemukan di Laut Cina Selatan dan Laut Andaman di lepas pantai Myanmar.
Pada bulan sebelumnya, orang bernama Monthian Jansuk menemukan mutiara serupa dalam cemilan siput laut.
Mutiara yang ditemukannya itu senilai 70.000 euro atau Rp 1,2 miliar.
Pejabat setempat mengonfirmasi bahwa permata tersebut adalah mutiara Melo yang sangat langka dengan berat 13,11 gram.
Pria 40 tahun yang berprofesi sebagai pengemudi truk itu mengatakan bahwa dirinya dengan senang hati menjual mutiara itu sbesar 24 ribu euro atau sepertiga dari harga perkiraan.
Kemudian, pada bulan Januari lalu, mutiara Melo senilai Rp 4,2 miliar ditemukan oleh nelayan miskin Hatchai Niyomdecha (37).
Kala itu ia dan keluarganya mengambil siput di provinci Nakhon Si Thammarat.
Mendengar ada penemuan mutiara Melo, seorang pengusaha menawarnya sebesar Rp 430 juta.
Namun keluarga Hatchai menolaknya.
Pembeli lain dari Thailand kemudian datang dan menawar mutiara Melo sebesar Rp 2 miliar.
Sama seperti sebelumnya, keluarga nelayan itu menolaknya.
Terakhir ada pembeli dari Cina yang mau membei dengan harga yang sebenarnya, namun ia ingin melihat keaslian dari mutiara Melo temuan Hatchai tersebut.
(TribunStyle.com/Nafis)