CEO Regional BSI Aceh, Nana Hendriana, menyampaikan hal ini dalam pertemuan dengan sejumlah media di Kantor OJK Aceh, Senin (10/5/2021).
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Bank Syariah Indonesia (BSI) khususnya regional 1 Aceh menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Aceh terkait kendala transaksi yang terjadi selama ini.
CEO Regional BSI Aceh, Nana Hendriana, menyampaikan hal ini dalam pertemuan dengan sejumlah media di Kantor OJK Aceh, Senin (10/5/2021).
Turut hadir dalam pertemuan tadi, Kepala OJK Aceh, Yusri dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh, Achris Sarwani.
“Insya Allah BSI sangat serius dan berkomitmen dalam mengatasi permasalahan tersebut, khususnya terkait dengan transaksi, layanan ATM.
Kita juga sudah menerjunkan tim teknologi informasi dari kantor pusat maupun gabungan regional office termasuk area, dan sudah disebar ketiga area di Aceh,” kata Nana Hendriana.
Nana menambahkan tujuan diturunkannya tim teknologi informasi tersebut adalah untuk mempercepat proses migrasi mesin-masing ATM dari ex BRI Syariah ke BSI.
Baca juga: Ruang RICU RSUZA Penuh, Pemerintah Aceh Ingatkan Masyarakat Agar Terus Patuhi Protkes
Baca juga: BBPOM Aceh Razia Produk Kedaluarsa dan Rusak di Toko dan Mal di Kota Banda Aceh
Baca juga: Lagi, Kasus Covid-19 Bertambah di Aceh, Hari Ini Terpapar 68 Orang, Lima Meninggal Dunia
“Tentunya upaya ini kami lakukan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi, karena layanan nasabah bagi kami adalah hal yang utama,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan berdasarkan data sistem yang dimiliki menunjukkan pada 29 April 2021, sistem mulai agak berat yang disinyalir ada beberapa penyebab.
“Ini terus kami deteksi penyebabnya apa sementara di tanggal 29 April menjelang akhir bulan volume transaksi lagi tinggi-tingginya. Yang pertama, pembayaran gaji.
Jumlah nasabah dari tiga bank yang digabung itu terbanyak adalah dari BRI yang dipindahkan ke BRI Syariah. Mungkin sekitar 80-90 persen, ini indikasi penyebab utama proses penggajian,” sebutnya.
Kedua, adanya transaksi lainnya seperti pembayaran iuran. Hal ini menyebabkan sistem menjadi berat.
Diluar transaksi itu, kata Nana, bahwa kebutuhan masyarakat memasuki bulan Mei 2021 dan menuju Lebaran Idul Fitri volume transaksi begitu tinggi baik di counter, ATM, transaksi mobile banking, dan lainnya.
“Itu yang kita temukan. Lainnya bansos PIP Kemenag juga sudah mulai kita salurkan, transaksi THR juga sudah mulai masuk.
Ini beberapa catatan kenapa sistemnya seperti itu, sementara yang kami deteksi kira-kira inilah penyebabnya,” kata Nana menjawab terkait jaringan BSI yang bermasalah selama ini.
Ia menyampaikan dalam mengatasi permasalahan itu, Kantor Pusat memberi dukungan yang luar biasa. Sejak awal Mei 2021, tim IT sudah diturunkan sebanyak 31 orang yang dipimpin oleh setingkat kepala divisi.
Termasuk di dalamnya melakukan proses migrasi, kemudian mempercepat proses migrasi mesin-mesin ATM ke sistem BSI.
Terkait dengan persiapan Idul Fitri 1442 H, dikatakan Nana, khusus BSI Regional 1 Aceh pihaknya sudah menyediakan sebanyak Rp 670 miliar untuk melayani masyarakat baik di counter maupun mesin-mesin ATM.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kita sudah menambah dan menyiapkan sedemikian rupa. Hitungan kami malah melebihi kebutuhan masyarakat Aceh dari menjelang sampai lebaran,” sebut Nana Hendriana. (*)