Gerhana bulan ada tiga macam jenisnya.
Pertama, gerhana bulan total, gerhana ini terjadi disaat bulan sepenuhnya memasuki dalam bidang bayang inti (umbra) bumi.
Sehingga bulan terlihat saat puncak gerhana total berwarna hitam kemerah-merahan.
Kedua, gerhana sebagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi.
Ketiga, gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi), tidak sampai kedalam bayang inti.
Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak seperti pada saat purnama-purnama biasanya.
Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop, karena perubahan cahaya bulan saat masuk dalam bayang kerucut bumi hanya bisa dibedakan melalui pengamatan teleskop.
Gerhana penumbra ini hanya dikenal dalam ilmu falak, belum sampai pada tahapan pengkajian fikih.
Sehingga sampai hari ini, saat peristiwa gerhana bulan penumbra terjadi masih ada perbedaan pendapat terhadap hukum shalat gerhana. (*)
Baca juga: Lagi, Kejari Sabang Kembali Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp 255 Juta