Mahasiswa Aceh FOBA Gelar Doa Bersama untuk Prof Syamsuddin Mahmud, Tokoh yang Dihormati

Penulis: Fikar W Eda
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Dr H Syamsuddin Mahmud, Gubernur Aceh Periode 1993-2000 Meninggal Dunia di RSUDZA

Doa bersama ini dilaksanakan di Musalla Baituthalibin Wisma FOBA, Jalan Setiabudi Barat Nomor 1, Jakarta Selatan, Kamis pukul 18.30 WIB atau seusai Magrib yang dipimpin Tgk Rizal Syahputra.

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS COM, JAKARTA - Mahasiswa Aceh di Jakarta melaksanakan doa bersama untuk almarhum Prof Dr Syamsuddin Mahmud (Mantan Gubernur Aceh) yang meninggal di RSUZA, Banda Aceh beberapa hari lalu. 

Doa bersama ini dilaksanakan di Musalla Baituthalibin Wisma FOBA, Jalan Setiabudi Barat Nomor 1, Jakarta Selatan, Kamis pukul 18.30 WIB atau seusai Magrib yang dipimpin Tgk Rizal Syahputra.

Mengingat kondisi sedang pandemi Covid-19, doa bersama tidak dibuka untuk umum dan hanya dilaksanakan secara terbatas oleh penghuni FOBA dan tentu tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Almarhum Prof Dr Syamsuddin Mahmud, tokoh yang sangat dihormati, dimuliakan oleh semua kalangan masyarakat Aceh di Jakarta.

'Beliau semasa hidup, memiliki kepedulian sangat besar kepada mahasiswa dan masyarakat Aceh, khususnya yang berada di Jakarta, walaupun usia beliau sudah uzur.

Akan tetapi, kepedulian beliau kepada mahasiswa dan masyarakat tidak pernah berkurang," kata Rahmat Firdaus, Ketua Umum Wisma FOBA. 

Baca juga: In Memoriam Syamsuddin Mahmud, Ahli Moneter yang Cinta Pendidikan

Baca juga: Prof Syamsuddin Mahmud Selalu Sempatkan Buka Puasa Bersama Pegawai Bappeda Saat Jadi Gubernur

Baca juga: Mengenang Prof Syamsuddin Mahmud, Mantan Gubernur dan Pencetus Sekolah Unggul Pertama di Aceh

Menurut mahasiswa Pascasarjana Universitas Paramadina ini, Pak Syam, begitu Syamsuddin Mahmud akrab disapa senantiasa membuka komunikasi dan menjalin silaturrahim dengan berbagai kalangan.

Rahmad bersaksi hampir semua undangan dari mahasiswa dan masyarakat dipenuhi, kecuali dalam keadaan kurang sehat.

"Oleh sebab itu kami sangat merasa kehilangan dan hanya do'a yang bisa kami panjatkan kepada almarhum agar Allah Swt, menempatkan almarhum dalam surga," demikian Rahmat Firdaus. (*)
 

Berita Terkini