Pria kelahiran 1930 di Aleppo, Syiria, yang kemudian bermigrasi dan menjadi warga AS dan mencurahkan hidupnya untuk cinematography adalah icon seniman perfileman Islam yang berjuang keras untuk keluhuran agamanya.
Dua karyanya yang sangat spektukaler adalah The Message, The Story of Islam (1976), dan Lion of the Desert (1981).
Yang pertama menceritakan tentang sejarah awal perjuangan Rasul, menyebarkan dan memperjuangkan Islam di Mekkah dan di Madinah.
Yang kedua tentang perjuangan Omar Mokhtar, seorang ulama Libya yang berjuang melawan penjajahan Italia di bawah Mossolini terhadap rakyatnya.
Ketika Akkad membuat film The Message, tak ada penyandang dana yang mau ikut apalagi berani.
Liga Muslim International dan banyak ulama terkemuka mengecam pembuatan film itu.
Karena takut dengan citra rupa Rasul yang akan ditampilkan seperti layaknya banyak film Yesus produksi Hollywood.
Hanya Muammar Khadafi, pemimpin Libya pada masa itu, dan Raja Hassan II dari Marokko yang mau menyandang dana untuk film itu.
Hassan II bahkan kemudian menarik dukungannya setelah dikecam oleh kerajaan Saudi Arabia pada masa itu.
Walaupun Akkad besar dalam lingkungan perfileman AS yang sangat liberal, ia tak mau menampilkan baginda Rasul, Muhammad SAW, dengan penampilan aktor secara nyata.
Ia “patuh” dengan fiqih tentang larangan “merupakan” Rasul, sekaligus menjaga perasaan ummat.
Ia hanya menampilkan Hamzah yang diperankan dengan sangat baik oleh Anthony Queen dan Hindun oleh Irene Papas yang juga tidak kalah hebatnya.
Film kolosal yang dibuat oleh Akkad mengingatkan banyak orang tentang raksasa sutradara berbagai film versi Bibel, Cecil B Mille, The Ten Commandment, Samson and Delilah, Cleopatara dan berbagai film lainya.
Pada tahun 1981, Akkad membuat debut kedua tentang “dakwah” sejarah dunia Islam ke dunia Nonislam-terutama barat.
Ia memproduksi kisah heroik perang kolonial rakyat Libya yang dipimpin oleh “Tgk Syik Di Tiro”nya Libya, Omar Mukhtar.