"Korban ditikam dibagian rusuk kanan dan langsung terjatuh," kata Yohan.
Melihat korban jatuh tak berdaya, kedua pelaku langsung melarikan diri.
Korban lalu dibawa menggunakan truk ke Puskesmas Fatumnutu untuk mendapatkan pertolongan.
Namun OB menghembuskan napas terakhir di Puskesmas Fatumnutu.
Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Mahdi Ibrahim mengatakan, pihaknya masih memburu pelaku penikaman OB.
"Kita masih memburu kedua pelaku yang merupakan ayah dan anak," kata Mahdi, Rabu malam.
Anggota Reskrim langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Penyidik mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya pisau, sarung pisau dan sandal yang diduga milik pelaku.
Mengenai motif, Mahdi mengatakan, pihaknya masih mendalami termasuk mengambil keterangan dari empat orang saksi.
"Kita masih mendalami motif kasus ini. Malam ini juga kita lakukan pemeriksaan terhadap empat saksi guna mendalami kasus tersebut," paparnya.
Ibu OB, EO menangis histeris disamping jenazah sang anak yang sudah terbujur kaku tak bernyawa di Puskesmas Fatumnutu.
EO mengaku sangat sakit hati melihat kondisi anaknya yang sudah tak bernyawa.
Anaknya tidak ada salah kenapa mesti ditikam hingga meninggal.
Dia minta pihak kepolisian segera menangkap pelaku.
"Anak saya salah apa? Kenapa mereka tikam sampai mati. Saya minta agar kedua pelaku segera ditangkap," ujar EO dengan suara terbata-bata.