Program MBKM

Kemendibudristek Siapkan Rp 500 Miliar Bagi PTN dan UTU Buktikan di Liga II Kompetisi Program MBKM

Penulis: Yarmen Dinamika
Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Ir Nizam, Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek.

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) mempersiapkan dana Rp 500 miliar bagi PTN lolos seleksi MBKM.

Seperti Universitas Teuku Umar (UTU).Meulaboh, Aceh Barat, yang berhasil memenangi Liga II Kompetisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

UTU Meulaboh berhasil membuktikannya dengan beberapa prestasi yang telah dicapai UTU baru-baru ini.

UTU lolos dalam pendanaan kompetisi MBKM, sehingga berhak mendapat dana insentif sebesar Rp 3,6 miliar.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Dirjen Dikti) Kemendibudristek Prof Ir Nizam MSc PhD.

Saa dia meluncurkan secara resmi Program Kompetisi Kampus Merdeka Antarprogram Studi di Lingkup Universitas Teuku Umar (UTU).

Baca juga: UTU Meulaboh Terima 152 CPNS, Ini Formasinya

Rektor UTU, Prof Dr Jasman J Ma'ruf kepada Serambinews.com, Kamis (10/6/2021) malam mengatakan, peluncuran program kompetisi itu berlangsung pada Rabu (9/6/2021 siang.

Kegiatan itu dipusatkan di Aula Gedung Terintegrasi UTU Meulaboh, diikuti oleh sekitar 2.500 peserta secara daring melalui Zoom Meeting dan YouTube.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Dikti Kemendibudristek, Prof Nizam yang tersambung melalui Zoom dari Kantor Kemendikbudristek di Jakarta menyampaikan apresiasi atas keberhasilan UTU.

Seiring berhasil memenangi Liga II Kompetisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diadakan oleh Kemendibudristek pekan lalu.

Prof Nizam juga menyampaikan bahwa Kampus UTU menjadi kampus yang sangat terlihat proses pengembangan dan kemajuannya dalam segala aspek tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi Universitas Teuku Umar yang sangat progresif dalam menyambut program Kampus Merdeka ini," katanya.

"Karena berhasil mencapai delapan indikator kinerja utama yang menjadi indikator kinerja dari setiap PTN kita," jelasnya.

Kemudian, lanjutnya, Kemendikbudristek dalam hal ini Dirjen Dikti tidak tinggal diam dan sekadar menginstruksikan saja, tetapi juga mendukung dengan pendaaan.

Halaman
12

Berita Terkini