Tuduhan itu mengatakan ketiga pria itu secara teratur bertemu di rumah Awadallah.
Dilaporkan mendorong sang pangeran untuk mengintensifkan pertemuannya dengan para tokoh dan pemimpin suku.
Pangeran Hamzah kemudian pindah ke apa yang disebut tahap kritik terbuka.
Kemudian, mulai menyerang lembaga-lembaga nasional dan menuduh mereka tidak kompeten, kata surat dakwaan.
Baca juga: Jordania Buka Kembali Pos Perbatasan dengan Arab Saudi dan Suriah, Seusai Delapan Bulan Ditutup
Tuduhan itu juga mengklaim Pangeran Hamzah mengeksploitasi tragedi rumah sakit untuk memobilisasi warga Jordania dan memicu kemarahan publik terhadap negara.
Tujuh pasien Covid-19 meninggal pada Maret 2021 di Rumah Sakit Umum New Salt, baratlaut ibu kota Amman, ketika pasokan oksigen rumah sakit kosong.
Insiden itu memicu kemarahan publik, memaksa Menteri Kesehatan Jordania saat itu, Nazir Obeidat mundur.
Dakwaan tersebut berisi sejumlah pesan teks yang dikirim Awadallah, bin Zaid dan Pangeran Hamzah satu sama lain selama bulan Maret, beberapa hari sebelum kasus tersebut terungkap ke publik.
Pada 13 Maret 2021, Awadallah mengirim pesan WhatsApp ke bin Zaid yang mengatakan:
“Sudah waktunya untuk "H.”
"Pada tanggal yang sama, Pangeran Hamzah menulis kepada bin Zaid:
"Ada orang lain yang mengatakan 'silakan'."
Yang terakhir menulis kembali:
"Ini (tragedi medis) dianggap sebagai percikan."
Sebelum unjuk rasa nasional yang direncanakan pada 24 Maret 2021, jaksa mengatakan bin Zaid mengirim pesan teks kepada Pangeran Hamzah memperingatkan: