Berita Banda Aceh

Pemko akan 'Sulap' Peunayong Jadi Taman Bermain, Gedung Parkir, dan Wisata Kuliner, Ini Desainnya

Penulis: Herianto
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar perencanaan Taman Wisata Kuliner Banda Aceh di Peunayong Pinggir Krueng Aceh

Lantas masih ada yang bertanya, lokasi seluas itu mau dijadikan apa oleh Pemko Banda Aceh?

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejak 24 Mei 2021, Pemko Banda Aceh sudah memindahkan pedagang kebutuhan pokok di tiga titik di kawasan Peunayong ke Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh. 

Lantas masih ada yang bertanya, lokasi seluas itu mau dijadikan apa oleh Pemko Banda Aceh?

Menurut catatan Serambinews.com, bekas pasar ikan, daging, ayam, serta bumbu masak yang terletak di pinggir Sungai Krueng Aceh akan dijadikan Taman Wisata Kuliner tambahan dari yang sudah dibangun sebelumnya. 

Sedangkan di lapangan di SMEPP akan dibangun taman bermain sebagaimana Taman Sari di depan Gedung Balai Kota, Banda Aceh. 

Adapun di bekas Pasar Kartini akan dibangun gedung lantai empat untuk tempat parkir mobil dan sepeda motor. 

Begitulah wacana Pemko Banda Aceh yang akan 'menyulap' Peunayong ke depan sebelum masa kepemimpinan Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin berakhir. 

Baca juga: Terlihat Makin Bahagia dan Cantik, Netizen Puji Penampilan Larissa Chou yang Kekinian

Bank Aceh Syariah menghadirkan satu unit mobil layanan kas di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh sejak Rabu (2/6/2021). (Foto Bank Aceh Syariah)

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemko Banda Aceh akan membangun gedung empat lantai di bekas Pasar Kartini, Peunayong, Banda Aceh untuk tempat parkir mobil dan sepeda motor. 

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com saat meninjau Pasar Terpadu Al Mahirah Lamdingin, Banda Aceh, Minggu (13/6/2021). 

Seperti diketahui, sejak 24 Mei 2021, semua pedagang kebutuhan pokok di Pasar Peunayong, termasuk di Pasar Kartini sudah direlokasi ke Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh. 

Aminullah mengatakan ide pembangunan gedung empat lantai untuk lapangan parkir mobil dan sepeda motor itu karena ruang ruang parkir di kawasan Jalan Kartini dan Pasar Peunayong itu sangat terbatas.

"Jalan akses keluar masuk sudah sempit karena pertokoannya sangat padat.

Oleh karena itu, sudah selayaknya bekas Pasar Sayur di jalan Kartini itu dibangun gedung empat lantai untuk lapangan parkir mobil dan sepeda motor," kata Aminullah.

Terkait dengan toko-toko di samping bekas Pasar Sayur Kartini yang masih berjualan kebutuhan pokok, seperti cabai, bawang, tomat, dan lain-lain, memastikan izin mereka jualan kebutuhan itu akan distop.

Namun, jika masih tetap mau berjualan di lokasi itu, silakan jualan kebutuhan lainnya yang bukan kebutuhan pokok yang semuanya sudah tersedia di Pasar Al Mahirah. 

Sebaliknya, jika mereka masih tetap ingin jualan kebutuhan pokok, seperti sayur mayur itu, silakan pindah ke Pasar Al Mahirah karena tempatnya masih luas.

Kadisperindagkop dan UKM Kota Banda Aceh, Muhammad Nurdin, mengatakan rencana melarang toko-toko dekat Pasar Sayur Kartini yang masih tetap jualan sayur mayur ini tinggal menunggu waktu saja.

Menurut Muhammad Nurdin, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, dalam rapat evaluasi soal Pasar Al Mahirah setiap Senin selalu mempertanyakan hal ini. 

Namun, Muhammad Nurdin, mengatakan saat ini mereka masih diberi waktu secara bertahap mengubah barang dagangan di lokasi itu secara bertahap hingga stok barang dagangan yang dilarang itu sudah habis. 

“Dalam masa waktu satu bulan, stok barangnya sudah menipis dan jika mereka mau jualan jenis barang yang sama, silahkan ke Pasar Terpadu Al Mahirah Lamdingin,” tegas Nurdin. 

Baca juga: Bocoran Sinetron Ikatan Cinta: Karma untuk Nino dan Elsa, Andi dan Al Beda Pendapat, Reyna?

Suasana Pasar Ikan Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, Rabu (26/5/2021). Pemko Banda Aceh telah memerintahkan pedagang ikan di Pasar Peunayong untuk pindah ke Pasar Al Mahirah. (FOR SERAMBINEWS.COM)

Pedagang dipindahkan ke Pasar Al Mahirah 

Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, semua pedagang kebutuhan pokok di tiga lokasi di Peunayong dipindahkan ke Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, mulai Senin (24/5/2021). 

Salah satunya para pedagang di Pasar Peunayong yang terdiri atas pedagang ikan, daging, ayam, serta bumbu masak yang terletak di pinggir Sungai Krueng Aceh. 

Kemudian, Selasa (25/5/2021) Pasar Peunayong di pinggir Krueng Aceh ini mulai dibongkar atau dirobohkan untuk dibangun Taman Wisata Kuliner Banda Aceh.

Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin ST, MT, didampingi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh, M Iqbal, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (24/5/2021) di Pasar Peunayong. 

"Taman wisata kuliner ini nantinya akan tersambung dengan anjungan kuliner Krueng Aceh yang telah duluan dibangun pada tahun 2018 dan 2019 lalu dan sudah beroperasi selama ini,” kata Jalaluddin. 

Jalaluddin mengatakan rencana pembangunan taman wisata kuliner di lokasi Pasar Ikan Peunayong itu sudah  sejak tahun 2019.

Namun, karena sejak Maret 2019, terjadi pandemi Covid-19, maka rencana pembangunan itu belum direalisasikan ketika itu. 

Nah, kini akan dimulai kembali, sehingga para pedagang di Pasar Peunayong pinggir Krueng Aceh ini dipindahkan ke Pasar Al Mahirah, Lamdingin milik Pemko Banda Aceh. 

"Kalau di kawasan itu, masih ada pasar ikan, daging, ayam, dan bumbuan, tentu kondisi lingkungannya jadi kurang bersih dan indah, sehingga tak menarik untuk taman wisata kuliner. 

Tapi setelah semua pedagang dipindahkan ke Pasar Al Mahirah Lamdingin, suasananya nanti berubah jadi kelihatan indah dan menarik," kata Jalaluddin.

Baca juga: Pilu! Baru 6 Bulan Menikah, Kalina Ocktaranny Pasrah Diceraikan Vicky Prasetyo

Foto desain perkantoran dan kafe wisata kuliner UMKM yang akan dibangun PDAM Tirta Daroy di Pasar Al Mahirah Lamdingin, Banda Aceh (For Serambinews.com)

Sketsa perencanaan

Jalaluddin menjelaskan perencanaan bentuk bangunan Taman Wisata Kuliner Banda Aceh. 

Taman Wisata Kuliner tambahan dari taman wisata kuliner yang sudah ada ini akan dibangun di bekas pasar ikan, daging, ayam, dan bumbu di Peunayong Banda Aceh yang persis di pinggir Krueng Aceh. 

Menurut Jalaluddin, bangunan beton itu akan dibangun dua lantai.

Jalaluddin menjelaskan bentuk perencanaan ini kepada Serambinews.com, Senin (24/5/2021). 

"Kemudian di tengahnya akan dikosongkan dan dibangun tempat duduk, yang diberi payung bulat, sehingga bisa melindungi pengunjung yang menikmati kuliner dari terik matahari atau hujan," kata Jalaluddin.  

Adapun para pedagang akan ditempatkan di lokasi itu, mereka yang selama ini jualan kuliner di Jalan A Yani kawasan depan Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpada Satu Pintu atau DPMPTSP Aceh.

Sedangkan tempat mereka jualan selama ini, nantinya akan jadi lokasi parkir pengunjung ke Taman Wisata Kuliner Banda Aceh ini, seperti yang sebagian sudah ada selama ini. 

Artinya nanti Taman Wisata Kuliner Banda Aceh ini mulai dari Belakang Hotel Parapat hingga sebelah utara jembatan Peunayong itu. 

Wali kota Banda Aceh, Aminullah Usman, mengatakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW Kota Banda Aceh, Pasar Peunayong ini masuk dalam kawasan Perdagangan, Jasa dan Wisata Kuliner.

Oleh karena itu, setelah bangunan Pasar Peunayong ini dirobohkan,  ia minta lokasi itu dibangun Kawasan Wisata Kuliner Peunayong pada tahun ini juga.

Tujuannya, agar sebelum dirinya berakhir masa tugas pada Agustus tahun 2022, Kawasan Taman Wisata Kuliner Banda Aceh ini sudah diresmikan dan beroperasi. 

Taman Wisata Kuliner Andalan PAD Banda Aceh

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh, M Iqbal, mengatakan pembongkaran Pasar Ikan Peunayong, pasar daging, pasar ayam dan bumbu masak itu akan dilakukan bertahap.

Bahan bangunan dibongkar akan dilelang kepada pihak ketiga, sehingga ini pun menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah atau PAD Banda Aceh.

Ke depan, kata Iqbal, semua Taman Wisata Kuliner itu akan menjadi andalan PAD Banda Aceh, setelah dari sektor parkir.

"Semua fasilitas umum yang akan kita bangun untuk keindahan kota itu, disamping memberikan manfaat bagi warga kota, juga mendatangkan PAD.

PAD sangat penting untuk pembiayaan pembangunan fasilitas umum lainnya dan untuk biaya pemeliharaan fasilitas umum kota yang sudah dibangun. 

Dengan demikian semua fasilitas umum bisa kelihatan bersih, indah, dan cantik,” ujar Iqbal. (*)


Berita Terkini