Menolak untuk membekukan pembangunan pemukiman karena upaya itu gagal untuk menghidupkan kembali proses perdamaian.
Hubungan dengan sekutu terdekat Israel itu semakin memburuk ketika Netanyahu dengan penuh semangat berkampanye menentang kesepakatan nuklir Presiden Barack Obama yang muncul dengan Iran.
Bahkan mencelanya dalam sebuah pidato di Kongres AS.
Tetapi dia akan menderita, jika ada konsekuensi dari bentrokan itu dan sangat dihargai oleh pemerintahan Trump, yang mengakui Yerusalem yang diperebutkan sebagai ibu kota Israel.
Juga membantu menengahi perjanjian normalisasi dengan empat negara Arab dan menarik AS dari kesepakatan Iran.
Netanyahu telah menggambarkan dirinya sebagai negarawan kelas dunia, membanggakan hubungan dekatnya dengan Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dia juga telah menjalin hubungan dengan negara-negara Arab dan Afrika yang telah lama dijauhi Israel atas kebijakannya terhadap Palestina.
Tetapi dia mendapat sambutan yang jauh lebih dingin dari pemerintahan Biden dan secara luas dipandang telah merusak tradisi panjang dukungan bipartisan untuk Israel di Amerika Serikat.
Reputasinya sebagai pesulap politik juga memudar di dalam negeri.
Di mana ia telah menjadi sosok yang sangat terpolarisasi.
Kritikus mengatakan dia telah lama mengejar strategi membagi-dan-menaklukkan yang memperburuk keretakan dalam masyarakat Israel antara orang Yahudi dan Arab.
Bahkan, antara sekutu dekatnya ultra-Ortodoks dan orang Yahudi sekuler.
Pada November 2019, ia didakwa atas penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan menerima suap.
Dia menolak seruan untuk mundur, malah menyerang media, peradilan dan penegak hukum, bahkan menuduh lawan politiknya mendalangi percobaan kudeta.
Baca juga: 12 Tahun Memerintah, Benjamin Netanyahu Catat Rekor Kepemimpinan Terlama Sepanjang Sejarah Israel
Tahun lalu, pengunjuk rasa mulai mengadakan rapat umum mingguan di seluruh negeri menyerukan dia untuk mengundurkan diri.
Netanyahu tetap populer di kalangan nasionalis garis keras yang mendominasi politik Israel.
Tetapi dia bisa segera menghadapi tantangan kepemimpinan dari dalam partainya sendiri.
Pemimpin Partai Likud yang kurang terpolarisasi akan memiliki peluang bagus untuk membentuk koalisi yang lebih jauh ke kanan.
Bahkan, akan lebih stabil daripada pemerintah baru yang telah dilantik(*)