Aceh Peduli ASI Adakan Edukasi Online, Selama Masa Pandemi

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Aslinar SpA MBiomed

BANDA ACEH - Aceh Peduli ASI (APA) kembali mengadakan kegiatan edukasi kepada ibu-ibu tentang pengetahuan seputar menyusui secara online, Sabtu (12/6/2021). Pada kelas online ketiga tersebut tema yang diangkat adalah membahas tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Rawat Gabung.

Sejak organisasi ini berdiri pada Agustus 2016, kegiatan kelas edukasi menyusui merupakan program rutin yang diadakan setiap 2 minggu atau 2 kali dalam satu bulan yang diadakan di Sekretariat APA yang berlokasi di Apotek Family Farma, Beurawe, Banda Aceh.

Namun dikarenakan saat ini masih pandemi Covid-19, dan kegiatan edukasi ini harus tetap berjalan maka diadakan kelas secara online yang direncanakan sebanyak 6 kali pertemuan. Selain kelas tersebut, juga diadakan kelas online kesehatan ibu dan anak.

Ketua APA, dr Aslinar SpA M Biomed menyampaikan kelas online yang dilaksanakan tersebut merupakan kelas spesial karena narasumber yang dihadirkan sangat mumpuni dibidangnya, sehingga banyak informasi yang bisa diperoleh.

Kegiatan itu juga dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dr Ir Dyah Erti Idawati MT yang memberikan apresiasi terhadap ketua dan pengurus Aceh Peduli ASI yang sudah menginisiasi kegiatan edukasi menyusui tersebut.

“Perintah menyusui termaktub dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 233, para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh yaitu yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Kita semua juga sudah mengetahui bahwa pemberian ASI itu sangat penting, tidak hanya penting bagi daya tahan tubuh bayi, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan ibu," kata Dyah.

Ia berharap para peserta kelas terutama para kader Posyandu agar dapat menyampaikan ilmu yang sudah diperoleh kepada masyarakat.

Narasumber yang dihadirkan pada kelas online tersebut yaitu dr Utami Roesli Sp A IBCLC FABM seorang Konsultan Laktasi yang juga Pembina Sentra Laktasi Indonesia (SELASI) dan merupakan dokter spesialis anak yang luar biasa kiprahnya dalam dunia perASIan di Indonesia.

Dalam pemaparan materinya, dr Utami Roesli mengatakan bahwa sebelum 2017, World Health Organization (WHO) memberikan satu rekomendasi yaitu, untuk bayi yang baru lahir langsung segera disusui atau dinamakan dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Tetapi sejak tahun 2017 WHO mengemukakan ada dua rekomendasi yaitu, Kontak Kulit Dini (Early uninterrupted Skin-to-Skin Contact) dan juga IMD (Inisiasi Menyusu Dini).

Ia menyampaikan kontak kulit dini (ESSC) itu dimulai saat bayi berusia 5-10 menit setelah lahir, bayi langsung ditengkurapkan di atas dada ibunya, sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu minimal satu jam. Untuk IMD, proses menyusui dimulai secepat mungkin segera setelah lahir, maksimal pada umur bayi kurang dari satu jam.

"Maka bila kita melakukan IMD setelah 15 menit diangkat bayinya, berarti kita tidak melakukan kontak kulit dini dengan bayi, karena proses kontak kulit dini minimal satu jam. Namun bila kita melakukan kontak kulit dini dengan bayi, maka itu sudah pasti kita melakukan IMD terhadap bayi," jelasnya.

Oleh karena itu, dr Utami mengingatkan supaya para ibu menyusui bayinya dengan mengharapkan pahala dari Allah, karena menyusui bukan hanya memberikan makan anak, tapi menyusui juga mendidik anak.

Kegiatan edukasi yang dilaksanakan secara online ini dihadiri peserta mencapai lebih 500 orang dan banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Kegiatan ini juga merupakan kerjasama antara APA dengan Dinas Kesehatan Aceh, Unicef Perwakilan Aceh, Flower Aceh, PKBI Aceh serta Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA).(una)

Berita Terkini