Internasional

Pejabat Iran Klaim AS Setuju Mencabut Sanksi Pengiriman Minyak

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal tanker Iran dan kapal Panama yang disita diduga mentransfer minyak secara ilegal di perairan Indonesia pada 24 Januari 2021

SERAMBINEWS.COM, DUBAI- Pemerintah Iran, Rabu (23/6/2021) mengatakan Amerika Serikat (AS) telah setuju menghapus semua sanksi terhadap minyak dan pengiriman Iran.

Bahkan, telah mengeluarkan beberapa tokoh senior dari daftar hitam.

Hal itu terungkap pada pembicaraan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan global yang sekarang sedang jeda.

Pernyataan tersebut, oleh Kepala Staf Presiden Hassan Rouhani yang akan keluar.

Dimana konsisten dengan pernyataan sebelumnya oleh para pejabat di kubu pragmatis Rouhani.

Bahwa Washington siap untuk membuat konsesi besar pada pembicaraan, yang berlangsung sejak April 2021 di Wina.

Baca juga: Prancis Kutuk Serangan Milisi Houthi di Arab Saudi, Kecam Presiden Terpilih Iran

Dilansir AFP, pembicaraan ditunda pada Minggu (20/6/2021) untuk istirahat, dua hari setelah Iran mengadakan pemilihan presiden.

Dimenangkan oleh garis keras Ebrahim Raisi.

Seorang kepala peradilan Iran yang ada dalam daftar hitam AS.

Raisi akan menggantikan Rouhani pada Agustus 2021.

"Kesepakatan telah dicapai untuk menghapus semua sanksi asuransi, minyak dan pengiriman yang dikenakan oleh Trump," kata kepala staf kepresidenan Mahmoud Vaezi seperti dikutip oleh media pemerintah Iran.

“Sekitar 1.040 sanksi era Trump akan dicabut berdasarkan perjanjian," tambahnya.

"Juga disepakati untuk mencabut beberapa sanksi terhadap individu dan anggota lingkaran dalam pemimpin tertinggi." ujarnya.

Baca juga: Presiden Terpilih Iran Tolak Negoisasi Program Rudal Balistik, Kecuali Riyadh Pulihkan Hubungan

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan masih ada jarak yang adil untuk bepergian.

Termasuk sanksi dan komitmen nuklir yang harus dibuat Iran.

Halaman
12

Berita Terkini