Internasional

Presiden Terpilih Iran Tolak Negoisasi Program Rudal Balistik, Kecuali Riyadh Pulihkan Hubungan

Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi, Senin (21/6/2021) menegaskan tidak ada halangan untuk memulihkan hubungan dengan Arab Saudi.

Editor: M Nur Pakar
AP
Presiden terpilih Ebrahim Raisi berbicara dalam konferensi pers di Teheran, Iran, Senin, (21/6/2021). 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN- Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi, Senin (21/6/2021) menegaskan tidak ada halangan untuk memulihkan hubungan dengan Arab Saudi.

Tetapi dia mengatakan tidak bersedia bernegosiasi mengenai rudal balistik Teheran.

Atau juga dukungan untuk milisi regional, khususnya Houthi di Yaman.

Ebrahim Raisi membuat komentar dalam konferensi pers dengan wartawan.

Menjadi yang pertama sejak memenangkan pemilihan dengan telak pada Jumat (18/6/2021).

"Tidak ada hambatan dari pihak Iran untuk membuka kembali kedutaan ... tidak ada hambatan untuk menjalin hubungan dengan Arab Saudi," katanya, seperti dilansir AFP.

Dia menyebut dirinya sebagai pembela hak asasi manusia setelah ditanya langsung tentang keterlibatannya dalam eksekusi massal 1988, sekitar 5.000 orang.

Baca juga: Amnesty Internasional Tuduh Presiden Terpilih Iran Terlibat Kejahatan Kemanusiaan, Ini Tuduhannya

"AS berkewajiban untuk mencabut semua sanksi yang menindas Iran," katanya.

Raisi adalah bagian dari apa yang disebut "panel kematian" yang menghukum mati tahanan politik pada akhir perang Iran-Irak tahun 1980-an.

Raisi mengatakan kebijakan luar negeri negaranya tidak akan dibatasi oleh perjanjian nuklir 2015/

"Kebijakan luar negeri kami tidak akan terbatas pada kesepakatan nuklir," kata Raisi di Teheran.

“Kami akan terus berinteraksi dengan dunia," jelasnya.

“Kami tidak akan mengikat kepentingan rakyat Iran dengan kesepakatan nuklir," tambahnya.

Baca juga: Ucapan Selamat Terus Mengalir ke Presiden Terpilih Iran, Ebrahim Raisi, Memuji Pilihan Rakyat

Kemenangan Ebrahim Raisi datang di tengah jumlah pemilih terendah dalam sejarah Republik Islam itu.

Jutaan orang Iran tinggal di rumah untuk menolak pemungutan suara yang mereka anggap menguntungkan Raisi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved