“Warga kita semakin resah dengan kasus kehilangan hewan ternak, dalam dua pekan terakhir ini sudah delapan ekor kerbau hilang yang diduga dicuri orang tak dikenal,” kata salah satu tokoh masyarakat Gampong Ujung Tanoh Darat, M Yunus Bidin kepada Serambinews.com, Senin (28/6/2021).
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Akhir-akhir ini para pemilik ternak kerbau semakin resah, akibat maraknya aksi pencurian ternak di kawasan Gampong Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat menjelang Hari Raya Idul Adha.
Sementara jumlah kehilangan hewan ternak kerbau di kawasan Ujong Tanoh Darat tersebut, dalam dua pekan Bulan Juni 2021 ini sudah mencapai delapan ekor milik warga setempat.
“Warga kita semakin resah dengan kasus kehilangan hewan ternak, dalam dua pekan terakhir ini sudah delapan ekor kerbau hilang yang diduga dicuri orang tak dikenal,” kata salah satu tokoh masyarakat Gampong Ujung Tanoh Darat, M Yunus Bidin kepada Serambinews.com, Senin (28/6/2021).
Dijelaskannya, bahwa ternak yang telah hilang tersebut masing-masing milik H Tarmizi satu ekor, Ahmad dua ekor, Tgk Hasan empat ekor, dan kerbau milik Hamdan sebanyak satu ekor.
Kesemua ternak yang telah hilang tersebut, hingga Senin (28/6/2021) belum berhasil ditemukan, karena besar dugaan hewan ternak tersebut dicuri oleh sindikat maling.
Disebutkan, bahwa hewan-hewan ternak tersebut pada malam hari selalu dikandangkan dan pagi hari ternak tersebut dilepas oleh pemiliknya di gelanggang kerbau tersebut di kawasan Gampong Rantau Panjang dan Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo yang menjadi daerah tempat merumputnya ternak-ternak tersebut.
• 8 Kerbau di Aceh Barat Hilang, Diduga Dicuri Sindikat, Pemilik Agar Berhati-hati Lepas Sembarangan
Ternak yang dilepaskan itu, biasanya pada sore hari tetap pulang ke kandangnya masing-masing.
Namun kali ini ternak tersebut tidak kembali lagi, meski pencarian telah dilakukan hampir 15 hari, tapi tidak ditemukan jejaknya.
“Tahun 2020 lalu hal yang sama juga terjadi, namun kerbau yang hilang jumlahnya masih sedikit, namun tahun 2021 jumlah ternak yang hilang lebih banyak,” kata M Yunus Bidin.
Pihaknya telah menyarankan kepada warga yang ternaknya hilang, untuk segera melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian, dengan harapan supaya aksi yang meresahkan masyarakat itu bisa terungkap siapa pelakunya.
“Dengan adanya laporan kita harapkan sindikat yang meresahkan ini dapat terungkap, serta diminta pertanggungjawaban hukum. Isu yang berkembang diduga ada terlibat orang lokal, namun secara hukum memang perlu pembuktian,” tutupnya.(*)
Baca juga: Dihantam Pickup, Tiga Ekor Kerbau Mati di Jalan Nasional Aceh Jaya