Punya RAM Lebih Kecil, tapi Mengapa iPhone Lebih Kencang dari Android?

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apple resmi meluncurkan seri iPhone 12, berikut harga dan jadwal penjualannya.

Sementara di iOS, hal itu ditangani oleh aplikasi.

Ketimbang sistem operasi yang memberikan memori sebanyak mungkin ke aplikasi - untuk kemudian didaur ulang saat sudah tak terpakai - maka aplikasi-aplikasi iOS secara otomatis mengatur sendiri alokasi memorinya sesuai kebutuhan sehingga lebih efisien.

Beda sistem penerimaan notifikasi di aplikasi

Selain perbedaan cara kerja sistem operasi di atas, hal lain yang turut berkontribusi pada besarnya kebutuhan RAM di ponsel Android adalah perbedaan sistem penerimaan notifikasi push di aplikasi, seperti pesan instan dan media sosial.

Situs AndroidInfotech menerangkan bahwa dalam hal notifikasi ini, cara kerja aplikasi Android mirip dengan komputer.

Tiap aplikasi, mesti benar-benar berjalan di latar belakang untuk bisa menerima notifikasi.

Kalau aplikasi tidak berjalan, maka notifikasi (push) tak akan diterima.

Hal tersebut tentu bisa menjadi masalah untuk aplikasi yang membutuhkan respon segera, misalnya WhatsApp.

Semakin banyak aplikasi yang aktif, maka memori yang digunakan makin besar pula.

Sementara itu, aplikasi iOS tak harus berjalan di memori untuk bisa menerima notifikasi.

Sebab, berbeda dari Android, aplikasi di iPhone tak tersambung langsung ke server, melainkan lewat perantara server Apple.

Keuntungannya, aplikasi iOS tak harus senantiasa aktif untuk bisa menerima notifikasi.

Server aplikasi akan mengirim notifikasi ke server Apple terlebih dahulu.

Kemudian, server Apple akan mengirim notifikasi ke perangkat dan mengaktifkan aplikasi terkait.

Dengan begini, perangkat juga tak perlu membuka banyak port komunikasi ke server berbeda untuk tiap aplikasi -misalnya ke server Facebook, Telegram, dan seterusnya- melainkan cukup dengan port ke server Apple saja sehingga lebih jauh menghemat pemakaian memori.

Halaman
1234

Berita Terkini