Dia mengatakan temuan dari studi sebelumnya menunjukkan korelasi mengapa tidak sama dengan sebab-akibat. Dengan kata lain, mengapa menunjukkan bahwa dua hal terkait secara statistik tidak sama dengan membuktikan bahwa yang satu menyebabkan yang lain.
"Jika Anda pergi dan melihat hal-hal yang cukup, Anda akan menemukan beberapa temuan insidental acak yang mungkin atau mungkin tidak memiliki signifikansi apapun," kata Glatt.
"Beberapa orang melihat begitu banyak variabel yang berbeda dan salah satunya adalah golongan darah. Mereka melihat bahwa beberapa orang lebih mengalami kondisi buruk dengan golongan darah tertentu, tetapi penelitiannya bertentangan, yang masuk akal jika itu acak," ucapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Golongan darah mana yang rentan terserang Covid-19? Ini hasil penelitian terbaru"