Kisah Pasien Terjangkit Covid-19 Setelah Menolak Divaksin, Kini Ungkap Penyesalannya

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abderrahmane Fadil, guru IPA berusia 60 tahun asal Inggris yang mengutarakan penyesalannya terkena Covid-19 setelah menolak mendapatkan vaksin.(BBC INDONESIA)

Seperti yang telah lama terjadi, kaum muda adalah yang mendorong kenaikan kasus ini.

Kasus positif di kalangan remaja mencapai 750 per 100.000 orang.

Situasi yang sama terjadi di antara mereka yang berusia 20-tahun.

Baca juga: Begini Cara Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Secara Online di Laman pedulilindungi.id

Baca juga: Di Singapura, Warga yang Belum Vaksinasi Covid-19 Disuruh Tinggal di Rumah Masing-masing

Meskipun beberapa dari mereka akhirnya dirawat di rumah sakit, pasien yang ada sekarang rata-rata lebih muda daripada gelombang sebelumnya yang didominasi orang berusia usia 30-an dan 40-an tahun

"Beberapa pasien telah menerima dua dosis vaksin dan mengalami penyakit yang lebih ringan. Mereka bertahan hidup dengan Cpap (ventilasi non-invasif dengan oksigen). Tanpa vaksin mereka mungkin akan mati," kata dokter Abid Aziz.

"Pasien yang lain baru saja mendapatkan dosis vaksin pertama sehingga tidak sepenuhnya terlindungi dari virus corona.

"Yang mengkhawatirkan, sekitar setengah dari pasien di bangsal hari ini belum divaksin. Saya berhenti bertanya mengapa, karena mereka jelas malu."

"Menyenangkan dapat tetap hidup"

Abderrahmane Fadil, guru IPA berusia 60 tahun yang memiliki dua anak kecil, juga menyayangkan keputusannya tidak mengikuti vaksinasi.

Dia berpikir dua kali untuk divaksin karena vaksin dia anggap ditemukan dalam waktu cepat.

Sekitar tiga perempat dari populasi orang dewasa di Bradford telah mendapatkan dosis pertama vaksin, sementara persentase nasional di Inggris mencapai 87%.

Fadil berakhir dalam perawatan intensif selama sembilan hari. Ini adalah pertama kalinya dia menghabiskan malam di rumah sakit sejak pindah dari Maroko pada tahun 1985.

"Sangat menyenangkan untuk hidup," katanya. "Istri saya divaksin.

Saya tidak. Saya menolak.

Saya memberi diri saya waktu, saya berpikir bahwa dalam hidup saya, saya hidup dengan virus, bakteri, dan saya pikir sistem kekebalan saya cukup baik.

Halaman
123

Berita Terkini