Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Menyikapi keluhan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Langsa yang mereka sampaikan Anggota DPRA Komisi V mmbidangi masalah kesehatan, dr Purnama Setia Budi SpOG, yang belum mendapatkan insentif penanganan Covid-19.
Plt Direktur RSUD Langsa, dr. Helmiza Fahry, Sp.OT, kepada Serambinews.com, Selasa (27/7/2021), menyampaikan, menurut penjelasan dari Wadir Administrasi dan Keuangan RSUD Langsa dr. Akbar dan tim dan kemudian setelah dilakukan evaluasi.
Bahwa RSUD Langsa sudah berkordinasi sejak awal dengan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Langsa sebelum insentif bagi nakes di RSUD Langsa tersedia bahkan.
Namun karena RSUD Langsa statusnya di bawah Dinkes Kota Langsa sejak tahun 2021 ini, maka keuangan terkait insentif penanganan covid-19 nakes rumah sakit ini prosesnya di Dinkes.
Dikatakan dr. Helmiza, memang sangat disayangkan setelah uang covid-19 masuk tidak disediakan anggaran kepada RSUD Langsa terkait insentif penangangan covid-19 bagi nakes rumah sakit ini.
Sedangkan petugas (nakes) yang bertugas di Puskesmas dan Labkesda diketahui sudah mendapatkan insentif penanganan covid-19 tersebut untuk bulan Agustus - Desember 2020.
Baca juga: Perawat RSUD Langsa Curhat ke Dewan: Tolong Kami Pak
Baca juga: Formasi Dokter Spesialis Orthopedic dan Traumatologi CPNS Kota Langsa Tidak Ada Pendaftar
Sementara walaupun petugas dari RSUD Langsa sudah berkordinasi sejak awal, akan tetapi prosesnya ada yang putus dari pihak Dinkes selaku pengampu (induk) faskes di Kota Langsa.
"Sementara nakes di RSUD Langsa sudah memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Semoga akan ada solusi terhadap tuntutan nakes RSUD Langsa ini," imbuhnya.
Perawat RSUD Langsa Curhat ke Dewan
Sebelumnya diberitakan, para tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Langsa menghubungi Anggota DPRA.
Mereka mengeluhkan tentang kondisi mereka yang hingga kini belum juga mendapatkan insentif penanganan Covid-19.
Sementara di beberapa rumah sakit kabupaten/kota lainnya, tunjangan tersebut mulai diterima oleh para nakes.
Salah satu yang mereka hubungi adalah dr Purnama Setia Budi SpOG, Anggota Komisi V DPRA yang juga membidangi masalah kesehatan.
"Mereka kirim WA ke saya, karena nggak tahu harus melapor kemana," kata Purnama kepada Serambinews.com, Selasa (27/7/2021).
Baca juga: Di Singkil, Gedung DPRK Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Baca juga: Prof Abdul Hadi WM: Perumus Sumpah Pemuda 1928 Adalah Penyair
Dokter Pur kemudian memperlihatkan chatingan seorang perawat, yang mengaku bahwa mereka tak mendapatkan insentif sejak 2020.
“Tolong kami pak perawat rsud langsa...dari tahun 2020 sampai skrg blm pernah kmi mendapat dana insentif nakess pak," bunyi pesan WA tersebut.
Si perawat kemudian membandingkan kondisi nakes di RSUD Langsa dengan RSUD Tamiang dan RSUD Zubir Mahmud di Aceh Timur.
Di dua rumah sakit tersebut, insentif nakes yang telah dicairkan tidak hanya untuk tahun 2020, tetapi juga tahun 2021.
"Tp kami rsud langsa dari bulan 8 tahun 2020 sampai skrg blm ada kmi menerima uang insentif pak.”
“Rsud tamiang..Rsud Zubir Mahmud idi..sudah pencairan yg punya tahun 2020..bahkan tahun 2021 mereka sudah pencairan pak," tambah perawat tersebut.
Perawat itu mengungkapkan bagaimana mereka berjuang menghadapi pandemi.
Bahkan pada bulan September 2020 lalu, rumah sakit sampai harus tutup karena banyak nakes yang terpapar Covid-19.
Karena itulah mereka sangat berharap insentif dapat segera mereka terima, karena hanya itu yang bisa mengobati luka mereka.
"Tapi sampai sekarang janji janji insentif yang mungkin itu dapat mengobati luka kami gak kunjung cair," imbuh sang perawat.
Baca juga: Tuan Rumah Olimpiade Tokyo Catat Rekor Baru, Konfirmasi 2.848 Kasus Baru Virus Corona
Baca juga: Begini Kurir Bisa Tahu Koordinat Titik Penjemputan di Tengah Laut, Dibekali Tauke Sabu HP Canggih
Dokter Pur yang juga berlatar belakang tenaga kesehatan, mengaku sangat memahami keluhan para perawat tersebut.
Dia pun mencari tahu mengapa insentif untuk para nakes di RSUD Langsa tak kunjung cair.
"Informasi yang saya dapat, ada miskomunikasi antara pihak rumah sakit dengan dinas kesehatan," ungkap dokter Pur.
Oleh karena itu dia berharap Pemko Langsa bisa segera menyelesaikan persoalan miskomunikasi ini agar insentif nakes bisa dapat segera dicairkan.
“Kami berharap agar insentif nakes segera dapat dicairkan, karena ini adalah hak mereka yang selama ini terlambat dibayarkan," demikian dokter Pur.(*)