Sedangkan empat lokasi lainnya pasar murah di Aceh Timur, yakni di Kecamatan Darul Aman, Peunaron, Peureulak Timur, dan Rantau Selamat.
Tetap sesuai Protkes
Tanwir mengatakan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengamanahkan agar tetap disiplin menjaga Prosedur Kesehatan atau Protkes dalam pelaksanaan pasar murah ini alias tak boleh kendor.
Caranya di lokasi pasar murah ditempatkan personil satuan pengamanan yang cukup, disediakan tempat cuci tangan, sabun, dan tisue, hand sanitizer, jaga jarak, wajib pakai masker bagi panitia, petugas, dan pembeli.
Waktu pembeli diatur agar tidak menimbulkan kerumunan.
Adapun jumlah beras dijual pasar murah ketiga kali di 22 kabupaten/kota se-Aceh ini, yaitu beras 207 ton, gula pasir 207 ton, minyak goreng 107.200 liter, tepung terigu 46 ton, dan telur ayam 699.200 butir.
Penyediaan semua komoditi ini, kata Tanwir menjadi tanggung jawab Bulog Aceh.
Harga barang
Adapun harga komoditi yang dijual di pasar murah itu di daerah bukan kepulauan di Aceh, yakni beras berisi 10 Kilogram seharga Rp 85 ribu per zak, gula pasir berisi 2 Kg Rp 20.000 per bungkus.
Kemudian minyak goreng Bimoli ukuran 2 liter Rp 27.000/bungkus, tepung terigu segi tiga biru ukuran 1 Kg Rp 8.000/bungkus, telur ayam ras 1 lemping Rp 37.000 (30 butir).
Sedangkan untuk daerah kepualuan, seperti Simeulue dan Sabang, harga lima komoditi di pasar murah, yakni beras 10 Kg Rp 90.000/zak, gula pasir berisi 2 Kg Rp 21.000/bungkus.
Kemudian minyak goreng Bimoli ukuran 2 liter Rp 28.000 per bungkus, tepung terigu segi tiga biru berisi 1 Kg Rp 9.000/bungkus dan telur ayam ras satu lemping Rp 38.000 (30 butir).
Harga lima komoditi kebutuhan pokok tersebut bisa dijual murah atau di bawah harga pasaran umum karena sudah disubsidi Pemerintah.
Misalnya gula pasir bisa dijual 2 Kg Rp 20.000/bungkus karena Pemerintah Aceh sudah menyubsidinya.
Sedangkan harganya di pasaran umum mencapai Rp 13.000/Kg.