Menurutnya, pasar murah itu mereka laksanakan dalam rangka membantu warga di tengah pandemi Covid-19, HUT Ke-76 RI, dan tahun baru Islam 1443 Hijriah.
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi atau Disperindagkop Pidie Jaya (Pijay) menggelar pasar murah di empat kecamatan pada 23-26 Agustus 2021.
Kepala Disperindagkop Pidie Jaya, Rizal Fikar ST MM, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Kamis (19/8/2021).
Menurutnya, pasar murah itu mereka laksanakan dalam rangka membantu warga di tengah pandemi Covid-19, HUT Ke-76 RI, dan tahun baru Islam 1443 Hijriah.
Namun, pelaksanaan pasar murah ini tentu tetap menerapkan Protkes pencegahan Covid-19.
"Pasar murah ini akan dilaksanakan di kantor camat masing-masing dalam empat kecamatan itu," kata Rizal Fikar.
Adapun jadwal dan lokasi pasar murah ini, yaitu Senin, 23 Agustus 2021 di Kecamatan Jangka Buya, Selasa, 24 Agustus 2021 di Kecamatan Meureudu, Rabu, 25 Agustus 2021 di Kecamatan Ulim.
Terakhir, Kamis, 26 Agustus 2021 di Kecamatan Panteraja.
Baca juga: Warga Samalanga Padati Pasar Murah Disperindag Aceh dan Bulog
Sedangkan sembako dan harga yang dijual di pasar murah itu, yakni gula pasir Rp 20.000 untuk ukuran 2 Kg, minyak goreng 2 liter Rp 27.000, tepung Rp 8.000/Kg.
Kemudian beras ukuran 10 kilogram Rp 85.000 dan telur ayam ras Rp 37.000 per lemping atau 30 butir.
Harga itu sudah disubsidi masing-masing Rp 3.000 per kilogram untuk beras, gula, dan tepung.
Sedangkan minyak goreng disubsidi Rp 3.000 per liter dan telur Rp 250 per butir.
Rizal Fikar mengharapkan kehadiran pasar murah ini bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok bagi warga, sehingga bisa membantu warga.
Terutama bagi yang berpenghasilan rendah di tengah pandemi Covid-19 ini.
Lebih lanjut, Rizal Fikar, menyebutkan Pemerintah Aceh menyediakan anggaran sekitar Rp 88 juta untuk subsidi barang yang dijual di pasar murah itu.
Baca juga: Hari Ini, Pasar Murah Mulai Digelar di Lhokseumawe, Berikut Lokasinya
Pasar murah se-Aceh
Sebelumnya, Serambinews.com memberitakan Pemerintah Aceh bekerja sama Pemkab/Pemko dan Bulog Aceh kembali menggelar pasar murah di 84 lokasi yang tersebar di 22 kabupaten/kota mulai hari ini, Kamis (19/8/2021).
Kemudian hingga Rabu (25/8/2021). Artinya pasar murah dalam rangka HUT ke-76 RI, tahun baru Islam, dan membantu masyarakat miskin di tengah pandemi Covid-19 ini hanya ditunda pelaksanaannya di Banda Aceh.
Pasalnya, Banda Aceh saat ini berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 seiring meningkatnya penyebaran virus Covid-19.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Aceh, Ir Mohd Tanwir MM, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (18/8/2021).
“Ada lima komoditi yang akan dijual di lokasi pasar murah, yaitu beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu dan telur ayam ras,” kata Ir Mohd Tanwir.
Mohd Tanwir menyebutkan pasar murah yang dilaksanakan Pemerintah Aceh ini untuk ketiga kali selama 2021.
Dua kali sebelumnya telah dilaksanakan menjelang meugang puasa awal April 2021 dan menjelang Idul Adha 1442 Hijriah pada Juli lalu.
Terkait penundaan pelaksanaan pasar murah di Banda Aceh karena PPKM level 4 atau penyebaran Covid-19 sedang meningkat, kata Mohd Tanwir, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman telah melaporkannya.
Namun, Aceh Besar yang merupakan daerah tetangga terdekat Banda Aceh, kata Mohd Tanwir tetap melaksanakan pasar murah, yaitu di Kecamatan Kuta Baro, Blang Bintang, Montasik, Leupung, dan Lhoong.
Sedangkan daerah terbanyak lokasi pasar murah, yakni Aceh Utara.
Tepatnya di sembilan lokasi, yaitu di Kecamatan Langkahan, Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Lhoksukon, Nibong, Tanah Luas, Syamtalira, Nisam dan Bandar Baro.
Tanwir mengatakan pasar murah tingkat Aceh akan dibuka Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Ir Iskandar Syukri MM, MT, mewakili Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT.
Tepatnya di Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, hari ini, Kamis (19/8/2021).
Sedangkan empat lokasi lainnya pasar murah di Aceh Timur, yakni di Kecamatan Darul Aman, Peunaron, Peureulak Timur, dan Rantau Selamat.
Tetap sesuai Protkes
Tanwir mengatakan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengamanahkan agar tetap disiplin menjaga Prosedur Kesehatan atau Protkes dalam pelaksanaan pasar murah ini alias tak boleh kendor.
Caranya di lokasi pasar murah ditempatkan personil satuan pengamanan yang cukup, disediakan tempat cuci tangan, sabun, dan tisue, hand sanitizer, jaga jarak, wajib pakai masker bagi panitia, petugas, dan pembeli.
Waktu pembeli diatur agar tidak menimbulkan kerumunan.
Adapun jumlah beras dijual pasar murah ketiga kali di 22 kabupaten/kota se-Aceh ini, yaitu beras 207 ton, gula pasir 207 ton, minyak goreng 107.200 liter, tepung terigu 46 ton, dan telur ayam 699.200 butir.
Penyediaan semua komoditi ini, kata Tanwir menjadi tanggung jawab Bulog Aceh.
Harga barang
Adapun harga komoditi yang dijual di pasar murah itu di daerah bukan kepulauan di Aceh, yakni beras berisi 10 Kilogram seharga Rp 85 ribu per zak, gula pasir berisi 2 Kg Rp 20.000 per bungkus.
Kemudian minyak goreng Bimoli ukuran 2 liter Rp 27.000/bungkus, tepung terigu segi tiga biru ukuran 1 Kg Rp 8.000/bungkus, telur ayam ras 1 lemping Rp 37.000 (30 butir).
Sedangkan untuk daerah kepualuan, seperti Simeulue dan Sabang, harga lima komoditi di pasar murah, yakni beras 10 Kg Rp 90.000/zak, gula pasir berisi 2 Kg Rp 21.000/bungkus.
Kemudian minyak goreng Bimoli ukuran 2 liter Rp 28.000 per bungkus, tepung terigu segi tiga biru berisi 1 Kg Rp 9.000/bungkus dan telur ayam ras satu lemping Rp 38.000 (30 butir).
Harga lima komoditi kebutuhan pokok tersebut bisa dijual murah atau di bawah harga pasaran umum karena sudah disubsidi Pemerintah.
Misalnya gula pasir bisa dijual 2 Kg Rp 20.000/bungkus karena Pemerintah Aceh sudah menyubsidinya.
Sedangkan harganya di pasaran umum mencapai Rp 13.000/Kg.
Pemerintah Aceh, sudah menyubsidinya Rp 3.000/Kg.
Begitu juga untuk komoditi lainnya. Beras disubsidi Rp 3.000/Kg, minyak goreng disubsidi Rp 3.000/liter, tepung terigu disubsidi Rp 3.000/Kg dan telur disubsidi Rp 250/butir.
Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kota Banda Aceh, Muhammad Nurdin, membenarkan penundaan pasar murah di Banda Aceh karena saat ini status PPKM Level 4. (*)