Namun, orang yang dipinang tersebut berhak untuk menolak apalagi seseorang yang masih kader aktif partai lain.
“Saya mengapresiasi pinangan PKB untuk masuk ke internal partai mereka. Namun saya tidak mungkin menduakan partai Golkar yang telah membesarkan saya.
Tidak mungkin berpoligami," kelakar mantan Gubernur GAM Wilayah Linge ini.
Dailami juga menyinggung soal ketersinggungan beberapa kader akibat ditetapkan sebagai sekretaris DPC PKB Bener Meriah yang diklaim secara sepihak kepada dirinya.
“Saya tidak mau ada yang tersinggung saat saya menjabat sebuah jabatan apalagi jabatan yang diberikan tanpa musyarawah.
Di Partai saya jadi anggota biasa juga tidak masalah yang penting tidak ada yang merasa dirugikan. Seperti sekarang ini saya hanya anggota biasa di Partai Golkar Bener Meriah,” tambahnya.
Ia menambahkan dirinya sedang fokus untuk menyelesaikan sisa masa pemerintahan periode 2019/2022 belum sempat memikirkan langkah politik kedepan.
“Saya masih fokus ke pemerintahan, memperbaiki daerah. Belum ada wacana politik kedepan,” singgung Dailami.
Seperti berita sebelumnya, DPC PKB Bener Meriah telah menggelar Musyawarah Cabag (Muscab) yang berlangsung di Home Stay Rembele, Kabupaten setempat pada 14 Agustus 2021.
Dalam Muscab tersebut Tgk Husnul Ilmi ditetapkas sebagai Ketua DPC PKB Bener Meriah periode 2021-2026 dan Dailami sebagai Sekretaris.
Muscab itu diikuti 10 Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) juga menetapkan, Dewan Syuro, Ketua, Abuya Tgk Sarkawi, serta Sekretaris, Tgk Abdurrahman Lamno.
Musyawarah Cabang (Muscab) DPC PKB Se-Provinsi Aceh tersebut dibuka secara virtual oleh Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin. (*)