Berita Jakarta

Atasi Dampak Pandemi, Airlangga Minta Pemda Berinovasi Dalam Kebijakan dan Program Kerja

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Airlangga

“Pemda diharapkan mempercepat penyerapan anggaran, memanfaatkan APBD dalam membantu masyarakat, Usaha Kecil Menengah (UKM), dan penanganan Covid-19. Hal ini dapat diimplementasikan melalui anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sesuai kewenangan masing-masing Pemda,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara Economic Talk yang diselenggarakan oleh PB HMI secara virtual, Selasa (31/8/2021).

Laporan Muhammad Nasir I Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menekankan pentingnya realokasi dan refocusing anggaran, dalam upaya mengatasi dampak pandemi Covid-19. 

Refocusing anggaran dari Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) pada 2021 ini, merupakan salah satu upaya konkret melalui penggunaan Dana Bagi Hasil (DBH), yang dioptimalkan untuk mendukung penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi serta penggunaan minimal sebesar 8% dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk vaksinasi Covid-19 dan insentif tenaga kesehatan daerah (Inakesda).

“Pemda diharapkan mempercepat penyerapan anggaran, memanfaatkan APBD dalam membantu masyarakat, Usaha Kecil Menengah (UKM), dan penanganan Covid-19. Hal ini dapat diimplementasikan melalui anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sesuai kewenangan masing-masing Pemda,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara Economic Talk yang diselenggarakan oleh PB HMI secara virtual, Selasa (31/8/2021).

Alokasi TKDD 2021 sebesar Rp 780,48 triliun, dari jumlah tersebut, earmarked DAU/DBH, Dana Insentif Daerah (DID), Dana Desa, dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk penanganan Covid-19 baru terserap 37,77%.

Pada 24 Agustus 2021, earmarked DAU/DBH untuk penanganan Covid-19 secara nasional sebesar Rp10,95 triliun (27,97% dari anggaran).

Dalam penanganan pandemi ini, lanjut Menko Airlangga, Pemda diharapkan dapat bergerak cepat dan berinovasi, baik dalam bentuk kebijakan dalam kewenangannya, maupun dalam bentuk program-program kerja.

Baca juga: Menko Airlangga Minta Pemda Bergerak Cepat, Gunakan APBD Untuk Bantu Masyarakat dan Penanganan Covid

Beberapa inovasi daerah yang dapat direplikasi, seperti dari Kudus yang berhasil menekan angka kasus Covid-19 dengan mewajibkan Isolasi Terpusat (Isoter).

Inovasi lainnya yakni, aksi tanggap Pemda Kalimantan Selatan yang membeli hasil panen petani, kemudian disumbangkan kepada masyarakat yang sedang Isolasi Mandiri.

Kemudian, di Palu terdapat Kampung Tangguh dengan Posko PPKM dan Posko Induk Kelompok Informasi Masyarakat yang didukung Duta Covid-19 untuk mengedukasi masyarakat.

Kampung Tangguh ini menyediakan fasilitas check point untuk pemeriksaan ke luar masuk warga, ruang isolasi, serta kebutuhan pangan.

Semarang berinovasi dengan membebaskan PBB, untuk membantu meringankan biaya pengusaha dan warga.

Demikian juga Makassar, yang mencetuskan Program Makassar Recover untuk membangkitkan kembali kondisi masyarakat dari sisi kesehatan dan ekonomi.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid, Menko Airlangga: Mobilitas di Sejumlah Wilayah Luar Jawa-Bali Terus Ditekan

Selain menganjurkan pelaksanaan inovasi kepada Pemda, target program vaksinasi juga harus dicapai, supaya dapat mempersiapkan diri hidup bersama dengan Covid-19 dan mengubah pandemi menjadi endemi.

Total vaksinasi yang telah diberikan hingga akhir Agustus ini, sudah menembus angka lebih dari 100 juta dosis. (*)

Baca juga: Gubernur Nova Laporkan Kondisi KEK Arun dan Investasi UEA ke Menko Perekonomian

Berita Terkini