Internasional

Inggris Ingin Bangun Jalur Komunikasi Langsung dengan Taliban, Pemerintah Tetap Tidak Diakui

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab

SERAMBINEWS.COM, ISLAMABAD - Pemerintah Inggris ingin membangun jalur komunikasi langsung dengan Taliban, penguasa defacto Afghanistan.

Namun, Inggris tidak akan mengakui Taliban sebagai pemerintah baru di Kabul.

Tetapi harus menghadapi kenyataan baru di Afghanistan.

Tidak ingin melihat tatanan sosial dan ekonomi rusak, kata Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.

Dilansir Reuters, dia berbicara selama kunjungan ke Pakistan pada Jumat (3/9/2021).

Raab mengatakan tidak mungkin mengevakuasi sekitar 15.000 orang dari Kabul tanpa kerja sama dengan Taliban.

Baca juga: Inggris Tidak Ada Rencana Mengakui Taliban Sebagai Penguasa Afghanistan

“Pendekatan yang kami ambil, tidak akan mengakui Taliban sebagai pemerintah,” katanya.

Dia menambahkan Inggris biasanya mengakui bagian dari pemerintah.

“Kami melihat pentingnya untuk dapat terlibat dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Taliban,” harapnya.

Komentar Raab mencerminkan keseimbangan negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat.

Keduanya berusaha menyerang, setelah kemenangan kilat Taliban dan kehancuran pemerintah yang didukung Barat di Kabul.

Negara-negara Barat khawatir, krisis kemanusiaan yang membayangi di Afghanistan dan keruntuhan ekonomi dapat menciptakan ratusan ribu pengungsi.

Baca juga: Inggris Bersiap Gempur ISIS di Afghanistan, Balas Serangan Roket ke Bandara Kabul

Tetapi mereka waspada terhadap janji-janji Taliban, Afghanistan tidak akan kembali ke aturan fundamentalis keras yang dilakukan selama periode terakhir sebelum 2001.

“Taliban telah membuat harapan, beberapa di antaranya positif pada tingkat kata-kata," jelas Raab.

"Kami perlu menguji mereka dan melihat apakah ini diterjemahkan ke dalam perbuatan,” tambah Raab.

Halaman
12

Berita Terkini