Pegiat Literasi Berdarah Aceh Dirikan Kelas Menulis Daring di Padang Panjang

Penulis: Fikar W Eda
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegiat literasi berdarah Aceh-Minang, Muhammad Subhan, mendirikan Kelas Menulis Daring (KMD), sebuah kelas literasi yang hadir sejak pandemi Covid-19 Maret 2020 lalu di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat

Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum (Penulis dan Dekan FBS Universitas Negeri Padang), Dr. Wannofri Samry, M.Hum (Sejarawan, Dosen FIB Universitas Andalas),

Dr. Hermawan, M.Hum. (Penyair, Dosen FKIP Rokania, Riau), Gusdi Sastra, M.Hum., Ph.D (Penulis dan Wakil Dekan I FIB Universitas Andalas), Dr. Dharminta Soeryana, M.Sn (Sutradara Teater, Dosen Jurusan Teater ISI Padang Panjang).

Baca juga: Gerakan Literasi Digital Digelar di Bireuen, Gubernur Nova Jadi Pembicara Kunci

Dari kalangan sastrawan, seniman, redaktur media massa, di antaranya: Putu Fajar Arcana, Hilmi Faiq, Hasan Aspahani, Yurnaldi, Elly Delfia, Iyut Fitra, Hudan Nur, Ragdi F. Daye, Isbedy Stiawan ZS, Gol A Gong, Alizar Tanjung, Anggun Gunawan, Armini Arbain, dan Benny Arnas.

Kemudian Boy Candra, Deddy Arsya, Devy Kurnia Alamsyah, Eko Prasetyo, Fanny Jonathans, Wulan Mulya Pratiwi, A.R. Rizal, Nanang Farid Syam, Pipit Senja, Ramoun Apta, Tati Y. Adiwinata, Maya Sandita, Riri Satria, Ratih Muharina, Reffi Dhinar, Nilam Cayo, dan banyak lainnya. 

“Ilmu dan pengalaman yang dibagikan kepada peserta KMD sangat bermanfaat, dan sejauh ini peserta telah mempraktikkannya,” tambah Subhan yang baru merilis buku kumpulan cerpen “Bensin di Kepala Bapak”. (*)

Baca juga: Pencuri Pecahkan Kaca Mobil Pensiunan Guru di Pidie, Uang Ratusan Juta Raib, Begini Kejadiannya

Berita Terkini