Soal banyaknya korban, Yasonna menjelaskan kalau Lapas Tangerang yang terbakar itu berada di Blok C 2 yang dihuni oleh 2.072 orang.
Di mana Blok C 2 tersebut berbentuk paviliun-paviliun yang kamar-kamarnya terkunci.
"Tentu kalian bertanya mengapa dikunci?"
"Memang protap-nya lapas harus dikunci. Kalau enggak dikunci nanti melanggar protap," kata Yasonna.
Sulit membayangkan bagaimana cara narapidana bisa bertahan dari kobaran api ketika pintu kamar tahanannya dikunci.
Namun jika kebakaran itu terjadi di penjara yang dijuluki penjara terburuk di dunia ini, maka jumlah korban tewas mungkin meningkat berkali-kali lipat.
Dilansir dari independent.co.uk pada Rabu (8/9/2021), Penjara Gitarama di Rwanda adalah penjara terburuk dan paling mengerikan di dunia.
Alasan mengapa penjara ini disebut penjara terburuk dan paling mengerikan di dunia karena penjara ini menampung terlalu banyak narapidana.
Serta penjara ini kurang mendapatkan biaya untuk operasional.
Tak heran, tempat ini sangat penuh sesak.
Karena narapidana dibiarkan hidup, makan, dan mati di sebuah ruangan setengah meter persegi.
Penjara ini memiliki kapasitas hanya 400 tahanan, tetapi ada 6.000 sampai 7.000 tahanan dimasukkan dalam kondisi seperti ternak.
Bahkan penjara ini mendapat julukan "Neraka di Bumi".
Para narapidana di Penjara Gitarama lebih banyak menghabiskan waktu dengan berdiri karena keterbatasan tempat.
Tapi yang lebih meresahkan adalah kenyataan bahwa para narapidana sering terlibat dalam perkelahian mematikan dan memakan mayat para tahanan yang dibunuh untuk tetap hidup.