Survei Indikator, Vaksin Nusantara Lebih Populer & Dipercaya Masyarakat Ketimbang Vaksin Merah Putih
Penelitian pun dilakukan Survei Indikator Politik pada September 2021 mengenai penanganan pandemi ditinjau dari Ekonomi dan Demokrasi.
Penelitian pun dilakukan Survei Indikator Politik pada September 2021 mengenai penanganan pandemi ditinjau dari Ekonomi dan Demokrasi.
SERAMBINEWS.COM - Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka penanganan Covid-19.
Termasuk di Indonesia selama masa pandemi Covid-19 di yang sudah hampir dua tahun ini.
Penelitian pun dilakukan Survei Indikator Politik pada September 2021 mengenai penanganan pandemi ditinjau dari Ekonomi dan Demokrasi.
Dalam survei tersebut, Indikator menyebut masyarakat lebih yakin dan percaya pada vaksin Nusantara ketimbang vaksin Merah Putih.
Meski sama-sama vaksin yang merupakan hasil buatan dalam negeri, faktor ekonomi dan politik juga memengaruhi kepopuleran keduanya.
"Dalam survei kita juga tanya juga soal vaksin. Mana lebih ampuh atau dipercaya masyarakat, Vaksin Nusantara atau Merah Putih?
Hasilnya vaksin Nusantara lebih populer ketimbang vaksin Merah Putih," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam diskusi virtual, Minggu (26/9/2021).
Dalam paparannya, Survei Indikator Politik menyebut komparasi responden yang mengetahui vaksin besutan Mantan Menkes Terawan Agus Putranto itu cukup bersaing.
Responden yang mengetahui vaksin Nusantara unggul 28 persen dibanding yang belum tahu.
"Hasilnya memang cukup menarik, karena 32 persen responden tahu vaksin Nusantara dan hanya 19 persen responden tahu vaksin merah putih," tambah Burhanuddin.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang tak tahu Vaksin Nusantara dan Merah Putih.
Untuk mengetahui tingkat responden yang mengaku tahu kedua jenis vaksin tersebut, Indikator Politik mencoba pendekatan dengan survei apakah responden bersedia divaksin menggunakan dua jenis tersebut.
Hasilnya, 48,8 persen responden mengaku bersedia divaksin Nusantara. Sementara 57,4 persen responden bersedia divaksin Merah Putih.
Tak hanya di situ, dalam paparan lainnya ditemukan sebanyak 21,6 persen responden mengaku tidak bersedia divaksin Nusantara. Sedangkan 20,1 persen lainnya mengaku tidak bersedia divaksin Merah Putih.