Dengan total angkatan 258 kg, Nurul Akmal berhasil menyisihkan Riska Oktaviana (Kalimantan Barat), Jihan Syafitri (Jambi), Wuri Hasanah (Kalimantan Barat), dan Rena Ilasari dari Riau.
Menyusul kelas ini hanya diikuti oleh lima lifter, maka medali yang diperebutkan hanya emas dan perak.
Medali perak menjadi milik atlet Kalimantan Barat, Riska Oktaviana.
Pengalungan medali kepada peraih medali dilakukan oleh Ketua Harian KONI Aceh, H Kamaruddin Abu Bakar dan Ketua Umum PABSI Aceh, H Teuku Rayuan Sukma.
Ketua Umum Pengprov PABSI Aceh, Teuku Rayuan Sukma kepada Serambinews.com, usai pertandingan mengaku bersyukur atas keberhasilan atlet mereka di arena PON.
“Alhamdulillah, kita kirim dua atlet ke PON. Dan keduanya mampu merebut emas sesuai dengan target dibebankan KONI Aceh,” katanya.
Bila di PON Papua, medali emas angkat besi datang dari Nurul Akmal dan Muhammad Zul Ilmi.
Sementara dua medali emas di PON 2016 di Jawa Barat disumbangkan oleh duo lifter nasional, Surahmat dan Nurul Akmal.
Baca juga: Aldi Mariza, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Sumbang Medali Emas untuk Aceh di Cabang Eksibisi Kurash PON XX
Perolehan Medali Sementara Kontingen Aceh
Hingga Sabtu (9/10/2021) pukul 16.00 WIB atau 18.00 WIT, Aceh telah mengantongi 14 medali PON XX Papua 2021.
Aceh kini menempati posisi 16 dalam klasemen sementara perolehan medali, dengan meraih 6 emas, 4 perak dan 4 perunggu.
Medali emas terbaru berhasil diraih Nurul Akmal di cabang angkat besi +87 Kg putrid.
Medali emas lainnya berhasil diraih Jihan dari cabang olahraga Sepatu Roda nomor ITT 300 M putra.
Kemudian di cabang Muaythai, berhasil disabet Dara Phonna yang turun di kelas 48 kg putri.
Andri Yanto, dalam cabang Binaraga di Kelas +85 Kg putra juga berhasil menyumbang medali emas.
Baca juga: Kejar Emas di Floret Beregu Putra dalam PON Papua 2021, Mualem Semangati Peanggar Aceh