Menurutnya dalam data BPS tahun 2020, saat ini pemilih muda atau pemilih pertama mendominasi angka pemilih hingga diatas 50 persen.
Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus, Menko Airlangga: Indikasi Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut
Golkar, harus bisa meraih pemilih muda dan secara umum membawa isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, disamping tentunya tidak melupakan isu bangkit dari keterpurukan ekonomi.
"Kepada potensi pemilih muda misalnya, itu pasti akan tertarik dengan mengangkat isu dari bagaimana menghadapi masa depan mereka.
Bagaimana pendidikan lebih baik, perguruan tinggi sekarang makin mahal. Isu-isu seperti itu menurut saya bisa diangkat saat konsolidasi," kata Ayzumardi
Lebih lanjut, Azyumardi pun menyarankan partai berlambang beringin untuk segera mengupayakan langkah-langkah mengkonsolidasikan suara yang terpecah dengan merangkul Nasdem, Hanura hingga Gerindra kembali ke induknya.
"Harus ada langkah-langkah mengkonsolidasikan kelompok-kelompok yang splinter atau memisahkan dari induknya Golkar," pungkasnya.(*)
Baca juga: Lima Santri Dayah Minhajussalam Kota Subulussalam Borong Piala MQK II Aceh