“Beliau berusaha menghalang-halangi saya untuk mendapatkan keadilan atas perlakukan yang tidak pantas yang diberikan oleh bapak Syafri Harto kepada saya,” ungkap kroban.
Lalu, di hari itu juga selepas salat Jumat (29/10/2021), akhirnya korban dan ketua jurusan bertemu, di dampingi oleh dosen yang menghalang-halingnya tadi.
“Di sana, ternyata yang awalnya dosen tersebut saya kira mendukung dan melindungi saya, ternyata tidak,” ujarnya.
Di depan ketua jurusan, kata korban, dosen tersebut mencoba menyalah-nyalahkan dirinya atas kecerobohan korban yang tidak menggunakan Surat Keputusan (SK) dalam melakukan bimbingan proposal.
“Dia mementingkan persyaratan SK ketimbang kasus pelecehan seksual yang saya terima oleh bapak Syafri Harto,” ungkap korban yang mulai geram.
Berulang kali dosen tersebut menjatuhkan korban di depan ketua jurusan dengan dalih tidak melengkapi persyaratan bimbingan.
“Saya merasa sangat tertekan dan sehingga saya sangat-sangat merasa diintimidasi oleh bapak (dosen) tersebut,” katanya.
Saat ketua jurusan menanyakan kepada korban mengenai kasus ini, korban terpaksa mengutarakan semua perkataan yang seharusnya tidak perlu disebutkannya.
“Karena saya telah diintimidasi dan ditekan bapak tersebut untuk tidak speak up tentang ini,” ujar korban.
Baca juga: FAKTA Mahasiswa Tewas saat Ikut Diklat Menwa UNS, Polisi Periksa Pengurus hingga Dosen
Bahkan, dosen tersebut mengatakan kepada korban bahwa Syafri Harto melakukan hal tak senonoh itu bukan karena kebiasannya, melainkan kekhilafan saja.
“Saya merasa tidak ada perlindungan, tidak ada kepedulian dari pihak jurusan. dan ada beberapa pihak yang mencoba melindungi bapak Syafri Harto tanpa memperdulikan kasus ini,” terang korban.
Bahkan, dosen dan ketua jurusan menekan korban untuk tidak speak up atas kasus ini kepada orang lain.
Kronologis Kejadian
Video yang diunggah oleh akun Instagram @komahi_ur, menampilkan seorang wanita yang diduga sebagai mahasiswi di Universitas Riau (UNRI) mendapatkan perlakukan tak menyenangkan dari seorang dosen.
Korban yang merupakan mahasiswi HI FISIP UNRI angkatan 2018 itu bercerita bahwa, di dalam ruangan dekan dirinya hanya bedua bersama terduga pelaku.