Info Subulussalam

Percepat Pembentukan PDAM Tirta Salam, Pemko Subulussalam Kerja Sama dengan Tim Teknis USK

Penulis: Khalidin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim ahli Universitas Syiah Kuala (USK) rapat dengan wali kota dan pejabat Pemko Subulussalam dalam rangka analisa kelayakan Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Salam Rabu (17/11/2021) yang ditargetkan sudah terbentuk 2022 mendatang.

Kerja sama itu dalam rangka analisa kelayakan Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Salam.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Pemerintah Kota atau Pemko Subulussalam menjalin kerja sama dengan Tim Ahli Universitas Syiah Kuala (USK).

Kerja sama itu dalam rangka analisa kelayakan Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Salam.

Kepala Bagian Ekonomi Setdako Subulussalam, Khairulsyah SE, kepada Serambinews.com, Rabu (17/11/2021) mengatakan pemerintah menargetkan Perumda Air Minum terbentuk tahun 2022. 

Dikatakan, Perumda Air Minum ini akan dinamai Tirta Salam sesuai dengan penggalan nama Kota Subulussalam.

Untuk mempercepat hal ini pihaknya menggandeng tim ahli dari USK untuk penyiapan berbagai persyaratan, termasuk naskah akademik.

Tiga dosen dari USK yang diturunkan untuk menjadi tim penyusun analisa kelayakan usahan pendirian Perumda Air Minum Tirta Salam adalah  M Iqbal, SH, MH.

Kemudian Dr T Roli Ilhamsyah Putra, SE, MM dan Fathurrahman Anwar, SE, MBA.

Sebelumnya, Pemko Subulussalam bersama stakeholder terkait melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Jaya terkait proses pendirian PDAM di sana.

Hal ini karena Aceh Jaya sudah berhasil membentuk PDAM dengan bantuan tim teknis dari USK dan ini pula yang diikuti Pemko Subulussalam.

Khairulsyah mengatakan Kota Subulussalam selama ini memang memiliki jaringan air bersih, namun belum maksimal.

Selain itu, status pelaksana air bersih masih berupa Unit Pelaksana Teknis Dinas atau UPTD yang bernaung di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR).

Kondisi ini membuat peran UPTD PAM Kota Subulussalam tidak berjalan maksimal. Dampaknya distribusi air bersih tidak maksimal kepada konsumen.

Padahal sebelumnya konsumen PAM Kota Subulussalam di atas 5.000 sambungan rumah, tetapi sejauh ini yang masih aktif hanya sekitar 2.000 hingga 2.500 sambungan rumah.

Ke depannya Khairulsyah berharap PDAM Tirta Salam segera terbentuk paling tidak pertengahan 2022.

Mengenai hal ini Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE yang ikut dalam sebuah diskusi pembentukan Perumda Air Minum Tirta Salam menyatakan sangat mendukung.

Wali Kota Affan Bintang mengakui sulitnya air bersih di Kota Sada Kata itu. Sejauh ini mayoritas masyarakat di sana masih mengandalkan air tanah sebagai sumber air bersih.

Sementara Kadis PUPR Kota Subulussalam, Alhaddin mengatakan Subulussalam memiliki aset intake di sejumlah tempat seperti di Jontor dan Lae Kombih, Kecamatan Penanggalan.

Adapula di Pasar Rundeng, Kecamatan Rundeng serta di Babah Luhung, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat.

Sumber air di sana sangat memadai. Bahkan di Babah Luhung intake yang dibangun dengan kapasitas 500 liter per detik.

Namun sejauh ini belum beroperasi lantaran WTP dan jaringan pipa belum tersedia.

“Intake sudah ada dibangun 2020 lalu, cuma jaringan pipa dan WTP belum ada. Kedua fasilitas ini sumbernya dari Balai Cipta Karya,” ujar Alhaddin. (*)

Berita Terkini