Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh bekerja sama dengan Forum Aceh Menulis (FAMe) mengadakan latihan menulis bagi 100 mahasiswa universitas tersebut.
Latihan penulisan itu berlangsung di Aula Kampus UBBG, Senin (22/11/2021) siang, dibuka oleh Rektor UBBG, Dr Lili Kasmini, MSi.
Pelatihan perdana ini mengusung tema Jadilah Penulis Milenial yang Produktif dan Inspiratif.
Untuk selanjutnya pelatihan ini akan berlangsung rutin seminggu sekali di Kampus UBBG Banda Aceh.
Untuk membahani peserta pada pertemuan pertama, pihak UBBG mengundang dua narasumber.
Yakni, Yarmen Dinamika (Pembina FAMe yang juga Wartawan Serambi Indonesia) dan Ayu 'Ulya (Koordinator Perempuan Peduli Leuser dan Pegiat FAMe Banda Aceh).
Baca juga: Dosen UBBG Diundang Berpartisipasi dalam Konferensi Internasional
Dalam sambutannya, Rektor UBBG, Dr Lili Kasmini mengatakan sangat mengapresiasi latihan penulisan tersebut.
Ia berharap agar mahasiswa tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Apalagi kedua pemateri merupakan penulis yang telah banyak menghasilkan karya.
"Sebenarnya keterampilan menulis bukan hanya dibutuhkan mahasiswa. Dosen pun dituntut untuk pintar menulis dan sudah menjadi kewajibannya sebagai insan akademis," urainya.
"Di tengah-tengah kesibukan saya juga akan ikut kelas menulis ini nanti," ujar Lili.
Rektor berharap semoga kelas menulis yang akan berlangsung ke depannya juga bisa diikuti oleh para dosen di universitas itu.
Lili menambahkan bahwa di UBBG sudah ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik.
Baca juga: FAMe dan Bandar Publishing Bersama DPKA Prakarsa Pustaka di Lokasi Tanah Longsor, Lamkleng
Para mahasiswa yang bergiat di unit kegiatan itu sudah banyak yang karyanya dimuat di berbagai media, terutama di Rubrik Jurnalisme Warga Harian Serambi Indonesia.
"Dengan bimbingan pemateri yang kaya pengalaman literasi dari FAMe, kami harapkan ke depan semakin banyak lagi mahasiswa UBBG yang mahir menulis dan menghasilkan karya untuk konsumsi publik," ujar Lili.
Sementara itu, Ayu 'Ulya selaku narasumber menjelaskan manfaat training penulisan bagi penulis pemula.
Menurutnya, belajar menulis bagi penulis pemula akan lebih ideal dan efektif jika ada mentornya.
"Kesempatan ini sangat langka karena hanya mentor yang baiklah yang bersedia membimbing dengan tekun peserta didiknya sampai mahir menulis," ungkap dia.
"Syukurnya, mentor-mentor di FAMe semuanya punya komitmen seperti itu," kata Ayu.
Baca juga: Mukhsinudin, S.Ag, M.M Koordinator Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Meulaboh Terima TFC Premium
Ayu juga menghendaki harus banyak lahir penulis perempuan di Aceh, termasuk dari Kampus UBBG.
"Tulislah hal-hal yang tidak atau yang jarang dibicarakan orang lain. Semakin unik materi sebuah tulisan, semakin diminati pembaca," ujar Ayu.
Sebelumnya, Yarmen Dinamika memotivasi peserta pelatihan dengan ungkapan bahwa siapa pun bisa jadi penulis, kecuali yang tidak mau.
"Berlatih adalah jalan tol untuk menjadi penulis," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa untuk mahir menulis tidak diperlukan bakat. Modal untuk menulis cukup minat dan kesungguhan saja.
"Menulis bukanlah bakat, melainkan kemauan yang terus diasah," ulasnya.
Baca juga: Pasar Lamdingin Diberi Nama PSKG, Begini Tanggapan Anggota FAme
"Di FAMe ratusan murid sudah pintar menulis meski awalnya mereka tak punya bakat sebagai penulis karena ayah ibu atau kakek nenek mereka bukan penulis," kata Yarmen.
Di akhir presentasinya, Yarmen berbagi tips tentang bagaimana meningkatkan kualitas tulisan.
"Kualitas tulisan ditentukan oleh empat hal, yakni ide, bahan, bahasa, dan teknik penyajian. Untuk bisa menulis, jiwa dan pikiran harus terisi penuh dengan bahan bacaan dan pengalaman lapangan," saran Yarmen.
Terakhir ia tegaskan bahwa penulis yang hebat adalah pembaca yang lahap.
"Dengan membaca Anda akan mengenal dunia, dengan menulis, dunia akan mengenal Anda," papar dia.
Menurutnya, membaca adalah kegiatan mencari tahu, sedangkan menulis kegiatan memberi tahu. "Kedudukan si pemberi tahu sesungguhnya lebih mulia," ujarnya.
Kepada mahasiswa UBBG yang notabene kaum milineal Yarmen berpesan untuk memperkuat personal branding melalui keterampilan menulis.
"Jadikan menulis sebagai lifeskill, lifestyle, dan hobi untuk menambah penghasilan. Tak ada ruginya orang yang pandai menulis," tandas Yarmen Dinamika.(*)