“Jaringan internet di Ranu Pani ada dua, dari (provider.) Telkomsel dan WiFi desa dengan radius kurang lebih 50 meter,” sebut pria yang akrab dipanggil Cak Yo kepada KompasTravel.
Namun, Cak Yo meneruskan, jaringan internet kerap kali tidak stabil ketika desa dilanda cuaca ekstrem.
3. Sakral bagi umat Hindu
Gunung Semeru punya makna yang dalam bagi umat Hindu. Gunung Semeru dipercaya sebagai tempat bersemayam para dewa.
Umat Hindu akan menempatkan gunung di wilayahnya sebagai tempat suci. Seperti Gunung Agung sebagai tempat suci bagi umat Hindu di Bali, begitu pula Gunung Semeru.
Konon, Semeru dibopong oleh Dewa Wisnu yang menjelma sebagai kura-kura raksasa dan Dewa Brahma yang menjelma menjadi ular raksasa.
Hal ini guna membelit penggalan tersebut dari Jambudwipa (daratan sekitar India), sehingga Pulau Jawa yang terombang-ambing di lautan pun menjadi seimbang.
Namun, Pulau Jawa masih belum seimbang ketika Semeru telah menancap di sisi timur. Puncak Semeru dipotong lagi dan diletakkan pada sisi baratnya.
Bagian ini menjadi gunung yang dikenal sebagai Gunung Penanggungan.
Di Ranu Kumbolo juga terdapat sebongkah prasasti yang kerap tersampir kain putih dan kuning serta sesajian di depannya.
Di atasnya terpahat aksara “’ing deva ‘pu Kameswara tirthayatra”, yang kira-kira berarti ziarah suci Mpu Kameswara mencari air (tirthayatra).
Terdapat pula arca bernama Arcapada/Arcopodo yang kini tidak terlihat dari jalur pendakian menuju puncak.
Menurut Ekspedisi Cincin Api yang dilakoni Kompas pada 2011, Arcopodo masih ada meskipun bentuknya tidak utuh. Letaknya cukup jauh dan sulit dijangkau dari jalur pendakian.
4. Punya tiga danau
Selain Ranu Kumbolo yang masyhur, ada pula Ranu Pani dan Ranu Regulo yang bisa pendaki jumpai.