Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Ribuan rumah warga di Kecamatan Birem Bayeun, Kecamatan Rantau Seulamat, Kabupaten Aceh Timur, hingga Minggu (2/1/2021) ini dilaporkan masih direndam air akibat luapan Krueng Bayeun.
Serambinews.com, melaporkan, intesitas hujan tinggi yang masih melanda daerah ini mengakibatkan Krueng Bayeun meluapkan air ke permukiman warga belasan gampong di dua kecamatan ini.
Bahkan air masih terus menggenangi Jalan Medan-Banda Aceh di dua titik, yakni di Gampong Bayeun Kecamatan Rantau Seulamat, persisnya di depan Makoramil dan di Gampong Merbo Dua, persisnya di sekitar PKS.
Walaupun akses tranportasi di jalan ini masih bisa dilalui kendaraan, namun pengendara baik mobil dan diminta berhati-hati ketika melewati dua titik jalan yang tergenang air luapan Krueng Bayeun.
Baca juga: Banjir di Aceh Tamiang Hancurkan Satu Rumah
Air luapan Krueng Bayeun di hari ketiga ini menurut warga semakin parah, karena hujan di daerah pegunungan masih terjadi sampai saat ini.
Ditambah lagi sekarang air laut masih pasang besar, sehingga air dari arah pegunungan yang mengalir dari Krueng Bayeun ini melambat turun ke muara laut.
Banjir Hari Kedua
Dilaporkan kemarin, hari kedua banjir luapan Krueng Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (1/1/2022) ribuan rumah warga belasan gampong di dua kecamatan, yakni Kecamatan Rantau Seulamat dan Birem Bayeun, terendam.
Bahkan air sudah mencapai dan menggenangi jalan Medan - Banda Aceh, menyebabkan kemacetan panjang kendaraan di jalur lintas sumatera tersebut.
Ada 6 gampong di dua kecamatan tersebut terisolir, ke sana tidak bisa dilalui lagi kendaraan biasa karena air mencapai sekitar 2 meter.
Baca juga: Pengendara Harus Hati-hati, Satu Km Jalan Nasional di Sungai Raya Aceh Timur Terendam Banjir
Bantuan bagi warga di sana terpaksa dihantarkan menggunakan truk, sebab kendaraan lain tidak bisa mencapai ke sana.
Masyarakat di gampong terisolir ini sekarang sudah berada di tenda pengungsian yang telah disediakan pemerintah gampong dan pemerintah daerah dibantu aparat Kepolisian serta TNI.
Kapolres Langsa, AKBP Agung Kanigoro Nusantoro, SH, SIK, MH, melalui Kapolsek Rantau Seulamat, Ipda. Harry Prayetno, di wilayah Kecamatan Rantau Seulamat ada 4 gampong terisolir yakni Gampong Alue Seleumak, Sarah Kaye, Alu Punti, Alue Koel.
Sedangkan Gampong Bayeun juga ada sekitar 500 KK mengungsi ke tenda pengungsian yang telah disediakan, karena rumah mereka terendam air luapan Krueng Bayeun.
Begitu juga 4 gampong terisolir juga sudah didirikan tenda.
Baca juga: 115 Pengungsi Rohingya Masih Dikarantina di BLK Kandang Lhokseumawe, Begini Kondisi Terkini
Bantuan makanan baik dari Pllrws Langsa, Kodim 0104/Atim, Pemkab Atim, dan lainnya sudah disalurkan menggunakan truk karena ke desa tidak bisa dilalui lagi kendaraan biasa.
Kapolres Langsa, AKBP Agung Kanigoro Nusantoro, SH, SIK, MH, melalui Kapolsek Birem Bayeun, Iptu Eko Hadianto, menyampaikan di wilayah Kecamatan Birem Bayeun ada 2 gamoong rerisolir.
Kedua gampong yaitu Buket Seleumak dan 1 dusun di Alue Gadeng Kampong.
Sedangkan 10 gampong lainnya masih bisa dijangkau, namun sebagian besar warga sudah mengungsi.
Baca juga: Bang Joni Pindah Ke Demokrat Akan Gugurkan Hak Usulannya Ratusan Juta Per Tahun di Partai SIRA
Banjir ini disebabkan luapan sungai dan masih tingginya paaang air laut, karena hujan yang melanda daerah ini sejak dua hari terakhir.
"Air sungai meluap karena air lambat mengalir ke muara laut, sebab air pasang laut sedang tinggi, sehingga luapan air merendam rumah warga," sebutnya.
Dia menambahkan, sejak kemarin hingga saat ini pihak Kepolisian bersaman TNI dan Pemerintah daerah berada di lapangan memantau pergerakan air, agar tidak ada korban jiwa. (*)
Baca juga: Berdoa untuk Tahun Baru, 12 Orang Tewas Terinjak-injak di Kuil India, 13 Lainnya Terluka