Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kerusakan tanggul di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang semakin parah setelah diterjang banjir kiriman pada Senin (3/1/2022) malam.
Kerusakan tersebut menyebabkan air sungai meluap dan merendam puluhan kampung di kecamatan yang terletak wilayah hilir ini.
Camat Bendahara, Fakhrurrazi mengungkapkan, hingga Selasa (4/1/2022) siang, sebagian besar wilayahnya masih digenangi banjir dengan ketinggian air mencapai 15 hingga 20 centimeter.
Salah satu daerah yang terdampak parah merupakan Dusun Matangcengal yang hingga kini masih sulit dilalui.
“Tadi malam Matangcengal terisolir, tapi kondisi rumah di sana rata-rata tinggi, jadi tidak ada rumah yang terendam,” kata Aji--sapaan Fakhrurrazi.
Aji menjelaskan, belum surutnya air dari kawasan permukiman berkaitan erat dengan kondisi tanggul yang kian kritis.
Baca juga: Mogok Saat Evakuasi Korban Banjir, Mobil BPBD Aceh Tamiang Diikat di Jembatan
Bila sebelumnya kerusakan tanggul hanya di Rantaupakam dan Telukhalban, kini ditemukan beberapa kerusakan baru.
Kerusakan terparah disebutnya terletak di Kampung Raja dan Marlempang.
Khusus di Kampung Raja, perbaikan sudah dilakukan dengan mengerahkan alat berat pada Senin (3/1/2022).
Namun, Aji tidak yakin perbaikan darurat itu bisa membendung gelombang air bila terjadi peningkatan arus.
“Butuh perbaikan lebih maksimal lagi, dan kami juga khawatir karena tanggul di sepanjang kampung sudah rendah,” urainya.
Baca juga: Prajurit Paskhas Terjun ke Lokasi, Bantu Evakuasi Korban Banjir di Lhoksukon
“Ketinggiannya perlu ditambah untuk menahan air,” tukas Aji saat memantau banjir bersama Kapolsek Bendahara, Ipda Agus Gani.(*)